Dokter menyerahkan anakku, kehidupan yang hangat bersorak riang dalam kemenangan.
Orang asing itu berbalik dari jendela. Dia menangis.
"Mama sudah meninggal, Pa. Bertahun-tahun yang lalu," katanya.
Dia menyalakan T.V. Dia akan pergi, kurasa. Tapi dia kembali ke kursinya.
Helikopter mendarat di tanah basah dan aku melompat keluar dengan kepala tetap rendah. Ketika helikopter itu pergi, sepatu bot-ku lekat dalam lumpur.
Aku menyimpan surat-surat Nyura di hatiku, di balik seragamku.
"Aku akan menunggumu," tulisnya.
Bandung, 9 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H