"Tommy Prabu. Kalian pernah main bowling bareng di Siliwangi."
Yah ... aku memang mengenal Tom, lelaki sekitar tiga puluh tahun yang rfamah, tetapi kami biasanya bermain untuk tim yang berbeda. Lalu suatu hari dia menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi dan rumahnya terlihat terlantar. Aku belum pernah mendengar dia menyebut seorang istri.
***
Tapi semua itu adalah masa lalu. Indila pergi dengan tiba-tiba seperti saat dia pindah ke rumahku, membawa kucing Siamnya yang garang, Hiwal, bersamanya. Jujur aku sama sekali tak merasa kehilangan dia---Hiwal, maksudku. Tapi Indila?
Dia tidak selamanya buruk. Kami pernah bersenang-senang bersama. Dia adalah sumber pengetahuan yang aneh dan tidak relevan dan sering mengunjungi galeri dan museum yang aneh. Jenis yang tersembunyi di gang-gang kuno berhantu dan sepertinya hampir tidak pernah terbuka untuk umum.
Jariku melayang di atas nomornya di panggilan cepatku. Rasanya tidak ada salahnya untuk meneleponnya sesekali. Hanya untuk melihat bagaimana keadaannya, tidak lebih.
Aku baru saja menyentuh nomornya ketika mendadak bel pintu berbunyi. Rasanya aku mendengar kucing mengeong. Jantungku berdetak sedikit lebih cepat dan aku tersenyum.
Kebetulan atau kutukan takdir?
Bandung, 6 Maret 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H