Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

CMP 47: Indila dan Kucingnya

6 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 6 Maret 2022   07:03 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Tommy Prabu. Kalian pernah main bowling bareng di Siliwangi."

Yah ... aku memang mengenal Tom, lelaki sekitar tiga puluh tahun yang rfamah, tetapi kami biasanya bermain untuk tim yang berbeda. Lalu suatu hari dia menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana dia pergi dan rumahnya terlihat terlantar. Aku belum pernah mendengar dia menyebut seorang istri.

***

Tapi semua itu adalah masa lalu. Indila pergi dengan tiba-tiba seperti saat dia pindah ke rumahku, membawa kucing Siamnya yang garang, Hiwal, bersamanya. Jujur aku sama sekali tak merasa kehilangan dia---Hiwal, maksudku. Tapi Indila?

Dia tidak selamanya buruk. Kami pernah bersenang-senang bersama. Dia adalah sumber pengetahuan yang aneh dan tidak relevan dan sering mengunjungi galeri dan museum yang aneh. Jenis yang tersembunyi di gang-gang kuno berhantu dan sepertinya hampir tidak pernah terbuka untuk umum.

Jariku melayang di atas nomornya di panggilan cepatku. Rasanya tidak ada salahnya untuk meneleponnya sesekali. Hanya untuk melihat bagaimana keadaannya, tidak lebih.

Aku baru saja menyentuh nomornya ketika mendadak bel pintu berbunyi. Rasanya aku mendengar kucing mengeong. Jantungku berdetak sedikit lebih cepat dan aku tersenyum.

Kebetulan atau kutukan takdir?


Bandung, 6 Maret 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun