Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://ikhwanulhalim.com WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hamil

2 Desember 2021   20:40 Diperbarui: 2 Desember 2021   20:52 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia mulai menghindari sentuhanku dan menjauh jika aku berani menyentuhnya di tempat tidur. Kami seperti dua orang yang tak saling kenal.

Aku tak tahu berapa lama keadaan seperti ini bisa bertahan. Mungkin selamanya.

Seperti yang kukatakan, aku sangat mencintainya. Dan meskipun aku tidak bisa mengatakan bahwa aku bahagia, aku tetap tidak bisa mematikan perasaanku. Kami baru saja terjebak ke dalam cara hidup yang baru, meskipun 'tidak hidup' mungkin lebih tepat. Sebuah kenyataan baru telah menimpa kami seperti lahar Vesuvius menutupi mayat, dan kami menerimanya.

Kami kini adalah pemimpi yang berjalan dalam tidur, zombie yang tak lagi memikirkan tentang kehidupan. Ditakdirkan untuk menjalani siklus kerja, tidur, kerja, tidur, yang tak ada habisnya.

Aku masih ingat pagi ketika perubahan itu datang.

Aku masih tidur terlentang, beberapa menit sebelum alarm berbunyi, ketika aku mendengarnya menangis di kamar mandi. Aku melompat dari tempat tidur dan menemukannya duduk di toilet dengan air mata mengalir di pipi.

Aku panik, bahkan putus asa, ketika aku mencoba mencari tahu apa yang salah.

Kemudian aku sadar bahwa dia bukan menangis.

Karin sedang tertawa. Mata merahnya berseri-seri saat air mata mengalir.

"Dia di sini," katanya sambil mengelus perutnya yang kurus langsing seperti sebelum hamil.

"Siapa?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun