"Halo Mike," Maryam menyapa tanpa semangat. Mikail adalah temannya di departemen IT tempat dia bekerja.
"Hei Maryam, bagaimana kabarmu?"
"Baik. Ada apa?" Maryam menjawab sambil membawa balon lain ke bibirnya.
Alis Mike terangkat. "Wow! Niup balon bukan kerjaan perempuan. Di mana Hafiz?"
"Dia belanja bersama Aisyah, sebentar lagi juga balik." Dia mengikat salah satu ujung balon hijau ke ujung balon hijau yang lain.
"Kamu lagi ngapain?"
"Biasa, lembur. Biarpun weekend, Bos mana mau kantor kosong enggak ada orang." Mike membungkuk pura-pura tidur.
Maryam tersenyum. "Dasar manusia gila kerja. Enggak ada cewek yang mau sama cowok yang punya waktu buat jalan bareng. Kamu datang, kan?"
"Oh tentu! Mana pernah aku nolak makan gratis," balas Mike. "Udah ada tetangga yang datang?"
Maryam mengangkat bahu. "Belum. Baru jam dua belas, mereka paling datang sekitar jam empat."
Mike tersenyum. "Aku suka semangatmu. Hafiz ngerti kenapa kamu melakukan ini?"