"Keluarga," jawab sang perempuan. "Keluarga tidak pernah berakhir."
Pria itu memutar bola matanya.
"Bisa saja kalau kamu sungguh-sungguh menginginkannya."
"Tolong jangan memulai lagi. Kamu sudah berjanji."
"Kamu benar. Maaf."
Pria itu mencium ubun-ubunnya. Sekali. Kemudian sekali lagi.
"Kita bisa membangun rumah di sini," katanya, "kalau kamu mau."
"Sungguh?"
"Tentu. Aku bisa menebang beberapa batang pohon dari tepi jalan raya, kita bisa membuat pondok."
"Seperti film koboi."
"Betul," sahut pria itu, "seperti di Afrika."