Mohon tunggu...
Ikhwanul Halim
Ikhwanul Halim Mohon Tunggu... Editor - Penyair Majenun

Father. Husband. Totally awesome geek. Urban nomad. Sinner. Skepticist. Believer. Great pretender. Truth seeker. Publisher. Author. Writer. Editor. Psychopoet. Space dreamer. https://web.facebook.com/PimediaPublishing/ WA: +62 821 6779 2955

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Angin Padang Pasir

21 Juni 2019   15:01 Diperbarui: 23 Juni 2019   01:27 1544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Keluarga," jawab sang perempuan. "Keluarga tidak pernah berakhir."

Pria itu memutar bola matanya.

"Bisa saja kalau kamu sungguh-sungguh menginginkannya."

"Tolong jangan memulai lagi. Kamu sudah berjanji."

"Kamu benar. Maaf."

Pria itu mencium ubun-ubunnya. Sekali. Kemudian sekali lagi.

"Kita bisa membangun rumah di sini," katanya, "kalau kamu mau."

"Sungguh?"

"Tentu. Aku bisa menebang beberapa batang pohon dari tepi jalan raya, kita bisa membuat pondok."

"Seperti film koboi."

"Betul," sahut pria itu, "seperti di Afrika."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun