Mohon tunggu...
Avhiez Kurniawan
Avhiez Kurniawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Lampung, mendapat sertifikat dari UniAthena dengan mengambil course Executive Diploma in Business Communication

Halo! Saya seorang penulis lepas yang memiliki ketertarikan mendalam pada dunia otomotif, teknologi, dan sejarah. Hobi saya menulis memberi saya ruang untuk berbagi perspektif dan ide-ide baru, terutama dalam membahas berbagai peristiwa sejarah yang sering kali menjadi inspirasi saya. Selain itu, saya juga gemar mengeksplorasi perkembangan teknologi terkini dan bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan kita sehari-hari, serta menikmati diskusi seru seputar dunia otomotif. Dalam menulis, saya dikenal sebagai seseorang yang analitis, penasaran, dan senang menggali detail untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas. Saya percaya bahwa setiap cerita, baik dari masa lalu maupun dari kehidupan sehari-hari, memiliki nilai untuk disampaikan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Psikologi di Balik Kata-Kata: Strategi Komunikasi yang Mempengaruhi

11 Januari 2025   21:56 Diperbarui: 11 Januari 2025   21:56 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi adalah jembatan yang menghubungkan pikiran, emosi, dan tindakan. Namun, tidak semua komunikasi mampu memengaruhi atau memberikan dampak mendalam. Apa rahasianya? Jawabannya ada pada psikologi komunikasi—ilmu yang membahas bagaimana pesan diterima, dipahami, dan memengaruhi perilaku seseorang. 

Pengertian Psikologi Komunikasi

Psikologi komunikasi adalah cabang ilmu yang menggabungkan prinsip-prinsip psikologi dan komunikasi untuk memahami bagaimana pesan dirancang, disampaikan, diterima, dan diproses oleh individu atau kelompok. Fokus utama psikologi komunikasi adalah bagaimana proses komunikasi dapat memengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku manusia.

Pandangan Para Ahli tentang Psikologi Komunikasi

George A. Miller 

Psikologi komunikasi menurut George A. Miller adalah ilmu yang meramal, mengendalikan dan menguraikan insiden mental seseorang. Termasuk mengetahui kebiasaan seseorang dalam komunikasi. 

Kurt Lewin, Paul Lazarzfild, dan Carl I. Hovland

Menurut Lewin, Lazarzfild, dan Hovland menyatakan bahwa psikologi komunikasi merupakan bagian yang paling penting digunakan untuk mengetahui pertumbuhan kepribadian dan perkembangan setiap individu. Cakupannya yang sangat luas dalam psikologi komunikasi, membuat individu dapat menjangkau energi, sistem, suara, dan organisme yang memilki pengaruh khusus, terutama bagi pasien psikoterapi.

Jalaluddin Rakhmat

Menurut Jalaluddin Rakhmat, psikologi komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari komunikasi melalui aspek psikologi. Karena sejatinya, ilmu psikologi komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari kesadaran dan pengalaman setiap individu.

Gita Sekar Prihatin

Menurut Gita Sekar Prihatin di dalam bukunya yang berjudul Empati dan Komunikasi, menyatakan bahwa psikologi komunikasi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian proses untuk mengetahui berbagai informasi terkait dari berbagai banyaknya faktor, yang salah satu diantaranya adalah faktor psikologi dalam lingkungan yang dapat mempengaruhi sikap setiap individu, serta dapat menghambat sikap setiap individu.

Komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang bagaimana pesan itu diterima, dipahami, dan memberikan dampak. Psikologi komunikasi hadir untuk membantu kita memahami bagaimana kata-kata, bahasa tubuh, dan konteks dapat memengaruhi emosi serta perilaku seseorang. Berikut adalah strategi komunikasi berdasarkan prinsip psikologi yang dapat Anda praktikkan: 

1. Pemahaman Psikologi di Balik Kata-Kata

Setiap kata yang kita ucapkan memiliki bobot emosional dan makna yang berbeda untuk setiap orang. Kata seperti "sukses" bisa memotivasi seseorang, tetapi bagi orang lain, kata tersebut bisa memunculkan tekanan atau kekhawatiran.

Psikologi komunikasi membantu kita memahami konteks dan latar belakang penerima pesan, sehingga kita dapat memilih kata-kata yang tepat dan sesuai. Sebuah pesan yang disampaikan dengan mempertimbangkan psikologi audiens akan lebih mudah diterima dan memberikan dampak positif.

2. Komunikasi Persuasif: Seni Memengaruhi dengan Empati

Salah satu pendekatan komunikasi yang efektif adalah komunikasi persuasif. Kunci utamanya adalah empati, yaitu kemampuan untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan emosi audiens.

Contoh Praktis:
Ketika menawarkan ide baru di tempat kerja, hindari kalimat otoritatif seperti, “Ini solusi terbaik.” Sebagai gantinya, gunakan pendekatan kolaboratif, misalnya:
“Bagaimana menurut Anda jika kita mencoba pendekatan ini? Saya yakin ini bisa membantu kita mencapai tujuan bersama.”

Pendekatan ini tidak hanya membuat audiens merasa dihargai, tetapi juga meningkatkan kemungkinan penerimaan terhadap ide Anda. 

3. Pentingnya Bahasa Tubuh dalam Komunikasi

Lebih dari 70 persen komunikasi bersifat nonverbal. Bahasa tubuh, intonasi suara, dan ekspresi wajah sering kali berbicara lebih keras daripada kata-kata.

Tips Menggunakan Bahasa Tubuh yang Efektif:

  • Kontak mata menunjukkan ketulusan dan fokus pada lawan bicara.
  • Senyuman menciptakan suasana yang hangat dan ramah.
  • Postur tubuh yang terbuka mencerminkan kepercayaan diri dan kesiapan untuk mendengarkan.

Dengan memadukan bahasa verbal dan nonverbal secara efektif, Anda dapat menciptakan komunikasi yang lebih bermakna.

4. Memanfaatkan Prinsip Psikologi untuk Komunikasi Efektif

Psikologi komunikasi mengajarkan dua prinsip penting untuk menyampaikan pesan secara efektif:

  • Priming: Memengaruhi persepsi seseorang dengan memberikan stimulus tertentu sebelum pesan utama. Contohnya, sebelum mempresentasikan ide, mulailah dengan cerita inspiratif yang relevan.
  • Framing: Menyusun pesan agar lebih menarik dan relevan. Contohnya, alih-alih mengatakan, “Produk ini mengurangi risiko penyakit,” sampaikan dengan, “Produk ini membantu Anda hidup lebih sehat.”

Kedua teknik ini membantu pesan Anda lebih mudah diterima dan memberikan dampak yang diinginkan.

5. Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi

Komunikasi yang efektif tidak selalu berjalan mulus. Terkadang, pesan yang kita sampaikan tidak dipahami sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi hambatan ini:

  • Periksa Pesan Anda: Pastikan bahasa yang digunakan tidak terlalu teknis atau sulit dipahami.
  • Gunakan Parafrase: Tanyakan kembali kepada audiens untuk memastikan mereka memahami pesan Anda.
  • Bersikap Fleksibel: Jika pendekatan pertama tidak berhasil, coba metode lain yang lebih sesuai

6. Mengapa Komunikasi Psikologi Penting di Era Digital?

Di era digital, di mana komunikasi sering kali berlangsung secara daring, psikologi komunikasi menjadi semakin penting. Dalam email, chat, atau media sosial, kata-kata dan emoji menjadi alat utama untuk menyampaikan maksud dan emosi.

Tips untuk Komunikasi Daring yang Efektif:

  • Gunakan bahasa sederhana dan langsung ke inti.
  • Periksa kembali nada pesan sebelum mengirim untuk menghindari kesalahpahaman.
  • Tambahkan sentuhan personal, seperti sapaan hangat atau ucapan terima kasih, untuk menunjukkan perhatian.

Kesimpulan

Psikologi komunikasi adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih baik, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dengan memahami prinsip psikologi di balik kata-kata, kita tidak hanya dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif, tetapi juga menciptakan dampak yang mendalam bagi audiens kita.

Apakah Anda sudah mempraktikkan strategi komunikasi ini? Yuk, bagikan pengalaman atau pendapat Anda di kolom komentar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun