Dalam kehidupan sehari-hari, komunikasi adalah jembatan yang menghubungkan pikiran, emosi, dan tindakan. Namun, tidak semua komunikasi mampu memengaruhi atau memberikan dampak mendalam. Apa rahasianya? Jawabannya ada pada psikologi komunikasi—ilmu yang membahas bagaimana pesan diterima, dipahami, dan memengaruhi perilaku seseorang.
Pengertian Psikologi Komunikasi
Psikologi komunikasi adalah cabang ilmu yang menggabungkan prinsip-prinsip psikologi dan komunikasi untuk memahami bagaimana pesan dirancang, disampaikan, diterima, dan diproses oleh individu atau kelompok. Fokus utama psikologi komunikasi adalah bagaimana proses komunikasi dapat memengaruhi pola pikir, emosi, dan perilaku manusia.
Pandangan Para Ahli tentang Psikologi Komunikasi
George A. Miller
Psikologi komunikasi menurut George A. Miller adalah ilmu yang meramal, mengendalikan dan menguraikan insiden mental seseorang. Termasuk mengetahui kebiasaan seseorang dalam komunikasi.
Kurt Lewin, Paul Lazarzfild, dan Carl I. Hovland
Menurut Lewin, Lazarzfild, dan Hovland menyatakan bahwa psikologi komunikasi merupakan bagian yang paling penting digunakan untuk mengetahui pertumbuhan kepribadian dan perkembangan setiap individu. Cakupannya yang sangat luas dalam psikologi komunikasi, membuat individu dapat menjangkau energi, sistem, suara, dan organisme yang memilki pengaruh khusus, terutama bagi pasien psikoterapi.
Jalaluddin Rakhmat
Menurut Jalaluddin Rakhmat, psikologi komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari komunikasi melalui aspek psikologi. Karena sejatinya, ilmu psikologi komunikasi merupakan ilmu yang mempelajari kesadaran dan pengalaman setiap individu.
Gita Sekar Prihatin
Menurut Gita Sekar Prihatin di dalam bukunya yang berjudul Empati dan Komunikasi, menyatakan bahwa psikologi komunikasi dapat diartikan sebagai suatu rangkaian proses untuk mengetahui berbagai informasi terkait dari berbagai banyaknya faktor, yang salah satu diantaranya adalah faktor psikologi dalam lingkungan yang dapat mempengaruhi sikap setiap individu, serta dapat menghambat sikap setiap individu.
Komunikasi bukan hanya tentang menyampaikan pesan, tetapi juga tentang bagaimana pesan itu diterima, dipahami, dan memberikan dampak. Psikologi komunikasi hadir untuk membantu kita memahami bagaimana kata-kata, bahasa tubuh, dan konteks dapat memengaruhi emosi serta perilaku seseorang. Berikut adalah strategi komunikasi berdasarkan prinsip psikologi yang dapat Anda praktikkan:
1. Pemahaman Psikologi di Balik Kata-Kata
Setiap kata yang kita ucapkan memiliki bobot emosional dan makna yang berbeda untuk setiap orang. Kata seperti "sukses" bisa memotivasi seseorang, tetapi bagi orang lain, kata tersebut bisa memunculkan tekanan atau kekhawatiran.
Psikologi komunikasi membantu kita memahami konteks dan latar belakang penerima pesan, sehingga kita dapat memilih kata-kata yang tepat dan sesuai. Sebuah pesan yang disampaikan dengan mempertimbangkan psikologi audiens akan lebih mudah diterima dan memberikan dampak positif.
2. Komunikasi Persuasif: Seni Memengaruhi dengan Empati
Salah satu pendekatan komunikasi yang efektif adalah komunikasi persuasif. Kunci utamanya adalah empati, yaitu kemampuan untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan emosi audiens.
Contoh Praktis:
Ketika menawarkan ide baru di tempat kerja, hindari kalimat otoritatif seperti, “Ini solusi terbaik.” Sebagai gantinya, gunakan pendekatan kolaboratif, misalnya:
“Bagaimana menurut Anda jika kita mencoba pendekatan ini? Saya yakin ini bisa membantu kita mencapai tujuan bersama.”
Pendekatan ini tidak hanya membuat audiens merasa dihargai, tetapi juga meningkatkan kemungkinan penerimaan terhadap ide Anda.
3. Pentingnya Bahasa Tubuh dalam Komunikasi
Lebih dari 70 persen komunikasi bersifat nonverbal. Bahasa tubuh, intonasi suara, dan ekspresi wajah sering kali berbicara lebih keras daripada kata-kata.
Tips Menggunakan Bahasa Tubuh yang Efektif:
- Kontak mata menunjukkan ketulusan dan fokus pada lawan bicara.
- Senyuman menciptakan suasana yang hangat dan ramah.
- Postur tubuh yang terbuka mencerminkan kepercayaan diri dan kesiapan untuk mendengarkan.
Dengan memadukan bahasa verbal dan nonverbal secara efektif, Anda dapat menciptakan komunikasi yang lebih bermakna.
4. Memanfaatkan Prinsip Psikologi untuk Komunikasi Efektif
Psikologi komunikasi mengajarkan dua prinsip penting untuk menyampaikan pesan secara efektif:
- Priming: Memengaruhi persepsi seseorang dengan memberikan stimulus tertentu sebelum pesan utama. Contohnya, sebelum mempresentasikan ide, mulailah dengan cerita inspiratif yang relevan.
- Framing: Menyusun pesan agar lebih menarik dan relevan. Contohnya, alih-alih mengatakan, “Produk ini mengurangi risiko penyakit,” sampaikan dengan, “Produk ini membantu Anda hidup lebih sehat.”
Kedua teknik ini membantu pesan Anda lebih mudah diterima dan memberikan dampak yang diinginkan.
5. Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi
Komunikasi yang efektif tidak selalu berjalan mulus. Terkadang, pesan yang kita sampaikan tidak dipahami sebagaimana mestinya. Untuk mengatasi hambatan ini:
- Periksa Pesan Anda: Pastikan bahasa yang digunakan tidak terlalu teknis atau sulit dipahami.
- Gunakan Parafrase: Tanyakan kembali kepada audiens untuk memastikan mereka memahami pesan Anda.
- Bersikap Fleksibel: Jika pendekatan pertama tidak berhasil, coba metode lain yang lebih sesuai
6. Mengapa Komunikasi Psikologi Penting di Era Digital?
Di era digital, di mana komunikasi sering kali berlangsung secara daring, psikologi komunikasi menjadi semakin penting. Dalam email, chat, atau media sosial, kata-kata dan emoji menjadi alat utama untuk menyampaikan maksud dan emosi.
Tips untuk Komunikasi Daring yang Efektif:
- Gunakan bahasa sederhana dan langsung ke inti.
- Periksa kembali nada pesan sebelum mengirim untuk menghindari kesalahpahaman.
- Tambahkan sentuhan personal, seperti sapaan hangat atau ucapan terima kasih, untuk menunjukkan perhatian.
Kesimpulan
Psikologi komunikasi adalah kunci untuk membangun hubungan yang lebih baik, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional. Dengan memahami prinsip psikologi di balik kata-kata, kita tidak hanya dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif, tetapi juga menciptakan dampak yang mendalam bagi audiens kita.
Apakah Anda sudah mempraktikkan strategi komunikasi ini? Yuk, bagikan pengalaman atau pendapat Anda di kolom komentar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H