Mamamu masih terus menggeleng-geleng tak percaya dan tak kuasa ia terus menangis. Kemudian menutup kedua matanya dengan tangannya yang telah menyesal. Sedangkan ayahmu tak juga datang menghampiri kamarmu karena masih sibuk berbincang-bincang dengan koleganya. Hanya ada wanita muda, cantik, rapi, menarik dengan berpakaian hitam putih mengetuk pintu kamarmu lalu masuk dan menyodorkan minuman dingin dimejamu.
Bangilan, 21 September 2017.
*Penulis anggota Komunitas Kali Kening.
      Â
     Â
     Â
     Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H