Mohon tunggu...
AULYA ZAHRA ROSYDA
AULYA ZAHRA ROSYDA Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Saya seorang siswi SMA, saya suka menonton anime/film/K-drama, saya suka mendengarkan musik (K-Pop).

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sesal

22 November 2024   16:13 Diperbarui: 22 November 2024   17:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

'Brakk' suara bising mengusik mimpi indah pemuda itu. Dia terbangun dan segera keluar dari kamarnya untuk melihat apa yang sedang terjadi. Setibanya la ditempat asal suara Itu terdengar, ia melihat ayahnya mengobrak-abrik seisi dapur. 

"Ayah, ada apa?" tanya pemuda itu. 

"Jam berapa ini kamu. baru bangun!? Anak tidak tahu diuntung!" bentak ayahnya penuh dengan amarah. 

"Aku bertanya baik-baik ya ayah! Ini hari libur, terserah aku mau. bangun jam berapapun!" Pemuda itu membentak balik.

Dengan satu gerakan ayahnya melempar gelas kaca kearahnya, pecahan kaca itu mengenal tulang pipinya, menyebabkan luka disana. Pemuda itu pergi dari sana tanpa meninggalkan sepatah katapun, dengan suasana hati yang buruk. 

   

"Nabil!" ucap ayahnya meneriakkan namanya, namun Nabil tidak mempedulikannya. Nabil nama pemuda itu. 

Nabil sudah lama tinggal berdua.bersama ayahnya, Bahrul. Ditinggal oleh bundanya membuat Nabil sering bertengkar dengan Bahrul, bahkan masalah sepele dapat menjadi besar karena ego mereka yang sangat tinggi. Nabil sulit mengendalikan emosinya saat. bersama Bahrul, begitu juga sebaliknya.

Nabil pergi ke taman yang ada di dekat komplek perumahannya, la duduk dibawah pohon yang sedikit jauh dari banyaknya orang. Nabil hanya. terdiam di sana, memandang orang-orang terlihat bahagia bersama keluarganya. 

Sampai seorang gadis mendekati nya dan duduk disampingnya. 

"Kenapa pipimu itu?" tanya gadis itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun