Mohon tunggu...
M Aulia Rahman
M Aulia Rahman Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

City life enthusiasts

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama FEATURED

Isra Miraj sebagai Momentum agar Kita Tidak Melupakan Yerusalem

14 April 2018   08:55 Diperbarui: 20 September 2019   05:15 4129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rabi Yehuda Glick, seorang rabi terkemuka di Yerusalem tengah mengunjungi kawasan Masjid Al Aqsa dengan pengawalan pasukan keamanan Israel (foto: instagram.com/sharongabay2)

Dengan peristiwa itu, Islam menjadikan Al Aqsa sebagai kiblat salat sebelum akhirnya dipindahkan ke Kakbah di Mekah.

Sebagai momentum jejak Muhammad SAW di sana, berdiri bangunan Dome of The Rock dan Masjid Al Qibli di dalam area Masjid Al Aqsa (Temple Mount). 

Kini kedua bangunan tersebut masih berdiri indah dan tercatat sebagai karya arsitektur Islam tertua yang masih ada. Keindahannya bahkan menjadikan ikon kota Yerusalem selama berabad-abad lamanya.

Namun di balik keindahan bangunan tersebut, Al Aqsa sebenarnya sedang dikepung. Seringkali kita mendengar kabar bahwa area ini ditutup oleh Israel yang menyebabkan umat Islam tidak bisa melakukan ibadah di sana.

Ribuan warga tengah memadati Western Wall pada saat perayaan Jerusalem day / dok: legalinsurrection.com
Ribuan warga tengah memadati Western Wall pada saat perayaan Jerusalem day / dok: legalinsurrection.com
Setelah memenangi perang Yom Kippur pada tahun 1967, Israel berkuasa atas keamanan area kota tua Yerusalem. Menjadikan Al Aqsa kini berstatus quo.

Semenjak kembalinya Yahudi ke "Tanah Air", mereka berambisi untuk berkuasa dan memperlakukan Yerusalem sebagaimana ajaran Taurat. Ambisi itu membawa mereka untuk membangun kembali Kuil ibadah dalam area Temple Mount (Al Aqsa).

Baca juga: Deklarasi Balfour, Yerusalem, dan Harapan Selama 2000 Tahun

Sebagai Muslim tentu ini merupakan sebuah masalah besar, maka tidak heran bahwa pertikaian antar Israel-Palestina tidak kunjung usai.

Bagaimanapun, usaha paling mudah bagi kita adalah berkunjung ke Yerusalem sesering mungkin. Hal ini tidak lain agar identitas Islam tidak tergerus dengan eksistensi Yahudi yang kian meningkat di sana.

Selain itu dapat membantu perjuangan warga Palestina agar meraih pengakuan Yerusalem sebagai kota mereka. Terlebih Indonesia sebagai negara yang mendukung kemerdekaan Palestina.

Baca juga: Yerusalem dan Eksistensi Palestina yang Semakin Pudar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun