Perasaan puas saat memenangkan judi online akan merangsang otak untuk menginginkan lebih banyak sensasi tersebut, sementara kerugian bisa menyebabkan stres dan kecemasan. Kecanduan judi terjadi karena dorongan untuk mendapatkan hadiah cepat yang memicu rasa senang atau puas dalam otak. Dampak psikologis dari perjudian meliputi kecemasan, depresi, dan gangguan tidur, serta berisiko menurunkan kesehatan fisik dan emosional individu..
5. Komunikasi
Iklan judi online yang semakin banyak muncul di internet, media sosial, dan aplikasi ponsel semakin memperkenalkan masyarakat pada perjudian. Sebagian besar individu yang belum terbiasa dengan judi online dapat dengan mudah terpengaruh oleh promosi ini, sehingga merasa lebih terdorong untuk mencoba. Selain itu, komunikasi antar individu yang terlibat dalam komunitas judi online dapat memperkuat persepsi bahwa judi adalah hal yang normal dan bisa diterima dalam lingkungan tersebut.
6. Sejarah
Judi telah ada sejak zaman kuno, dengan bukti-bukti sejarah di Mesir, Roma, dan Cina. Meskipun judi pada awalnya terbatas pada tempat tertentu, perkembangan teknologi memungkinkan perjudian dilakukan secara online tanpa batasan geografis. Judi online semakin populer, terutama di kalangan mereka yang mencari cara cepat untuk mendapatkan uang, terutama saat menghadapi kesulitan ekonomi. Sejarah menunjukkan bahwa dalam kondisi sosial dan ekonomi yang sulit, judi sering dipilih sebagai jalan keluar instan.
Setelah memahami berbagai faktor yang mendorong maraknya judi online, penting untuk melihat dampak yang ditimbulkan pada berbagai aspek kehidupan masyarakat
Dampak yang Ditimbulkan dari Judi OnlineÂ
Dampak yang ditimbulkan oleh judi online sangat luas, mencakup aspek sosial, psikologis, dan ekonomi yang berpengaruh besar pada kehidupan individu maupun masyarakat
1. Dampak Sosial
Judi online menyebabkan peningkatan konflik dalam keluarga, sering kali terkait dengan masalah keuangan dan perilaku adiktif. Ketika seseorang menjadi kecanduan judi, hubungan interpersonal, baik dengan keluarga, teman, maupun rekan kerja, cenderung rusak. Seperti pada kasus Brigadir Satu (Briptu) Fadhilatun Nikmah bahkan membakar suaminya, Briptu Rian DW, karena menghabiskan tabungan untuk judi daring, Sabtu (8/6/2024), di Mojokerto, Jawa Timur. Selain itu, pada Juni 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa jumlah perceraian akibat judi pada 2023 mencapai 1.572 kasus. Jumlah ini meningkat 32% dalam setahun dan 142,6% dibandingkan 2020. Peningkatan kasus perceraian ini mencerminkan betapa besar pengaruh judi online terhadap keharmonisan keluarga, yang sering kali berujung pada kerusakan hubungan dan masalah emosional bagi semua pihak yang terlibat. Individu yang kecanduan sering kali menarik diri dari lingkungannya, menyebabkan isolasi sosial. Selain itu, nilai-nilai sosial juga dapat tergerus, seperti ketika seseorang menggunakan kemenangan dari judi untuk berperilaku negatif, seperti mabuk-mabukan atau bertindak melawan norma sosial yang ada. Â Seiring dengan meningkatnya dampak sosial yang ditimbulkan, kerugian finansial akibat judi online juga mengintensifkan dampak psikologis yang dirasakan oleh para pecandu.
2. Dampak Kesehahtan dan PsikologiÂ