Mohon tunggu...
Aulia Nuralifah Setia
Aulia Nuralifah Setia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia Program studi Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sebenarnya Flat Design Itu?

21 November 2022   10:43 Diperbarui: 21 November 2022   11:36 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gaya desain yang ideal adalah ketika desain halaman web dapat cocok dengan aplikasi seluler di ponsel cerdas kita. Dan inilah yang dimaksud dengan desain responsif. Ini adalah keuntungan berikutnya dari desain datar. Dengan desain datar, desain responsif lebih mudah dibuat. Karena, grafik sederhana mudah diubah ukurannya. Tidak hanya itu, penempatannya juga lebih mudah diatur. Inilah keunggulan flat design dibandingkan dengan desain lainnya.

Kekurangan dari flat design itu sendiri antara lain :

  1. Adanya tantangan kegunaan

Pada website, bagian yang dapat diklik biasanya diberikan elemen yang lebih mencolok seperti gradasi, warna, bayangan, hingga tampilan teks yang lebih mencolok. Dan inilah tantangan desain datar. Karena gaya desain ini tidak memiliki gradien dan bayangan. Jadi secara otomatis, Anda harus bekerja keras agar elemen yang dapat diklik terlihat berbeda dan memudahkan pengguna.

  1. Desain yang satu mirip dengan yang lain.

Agar lebih diingat, setiap brand biasanya menampilkan sesuatu yang unik. Namun sayangnya, desain flat cenderung lebih monoton. Sehingga desainer harus bekerja lebih keras agar flat design yang digunakan tetap bisa menarik perhatian orang lain.

Flat design memiliki tantangan tersendiri, yang terbesar adalah kegunaan. Namun, model flat design terbaru atau flat design 2.0 telah memberikan solusi untuk tantangan tersebut. Gaya desain ini dapat menyeimbangkan tampilan flat dengan kegunaan. Teknik yang digunakan juga diprediksi akan menjadi masa depan flat design. Terkadang, ada juga yang menyebut flat design 2.0 sebagai semiflat design atau desain nyaris datar. Salah satu keunggulan dari gaya desain ini adalah penggunaan bayangan. Bayangan dapat digunakan di bagian tombol atau header. Dengan begitu, kedua elemen tersebut terlihat berbeda. Material Design dari Google telah menerapkan gaya flat design 2.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun