Mohon tunggu...
Aulia Nuralifah Setia
Aulia Nuralifah Setia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia Program studi Pendidikan Sejarah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sebenarnya Flat Design Itu?

21 November 2022   10:43 Diperbarui: 21 November 2022   11:36 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Saat ini, saya adalah mahasiswi Program Kampus Merdeka, Studi Independen. Saya diterima di MyEduSolve Adobe Certified Professional in Visual Design. Sesuai dengan namanya, di program ini saya belajar semua tentang Desain Visual. 

Mulai dari materi dasar seperti Teori Prinsip Desain hingga cara mengoperasikan aplikasi untuk membuat desain, seperti Adobe Photoshop, Illustrator, hingga Indesign. Dalam program ini, saya tidak hanya diajarkan cara membuat desain yang baik, tetapi juga diajarkan banyak teori tentang desain itu sendiri. salah satunya adalah desain Flat, yang merupakan salah satu dari sekian banyak gaya desain yang ada.

Desain grafis atau visual memiliki banyak gaya. misalnya, bauhaus, desain Swiss, desain retro, desain renaissance, art deco, desain modern akhir, desain post-modern, dan masih banyak lagi. ada satu gaya desain yang kemudian menarik perhatian saya. yaitu, desain datar. Lalu mengapa? 

Saat pemateri menjelaskan tentang macam-macam gaya desain, gaya flat design langsung menarik perhatian saya karena gaya ini berbeda dengan gaya desain lainnya. Desain ini memiliki ciri khas menggunakan warna-warna cerah, desain bersih, hingga ilustrasi dengan dua dimensi. Meski gaya desain ini minimalis, bukan berarti desain dengan gaya ini membosankan. Anda dapat memainkan warna dan kontras hingga desain Anda terlihat lebih menonjol. Desain datar dapat digunakan ke dalam berbagai jenis desain, seperti:

  1. Desain grafis

  2. Ilustrasi

  3. Ikon

  4. Desain UI

  5. Animasi

Ada beberapa karakteristik dan prinsip desain datar, seperti:

  1. Tekstur minimal

Tekstur pada desain flat cenderung minim. bayangan jatuh ke gradien tidak banyak digunakan.

  1. Tipografi sederhana yang digunakan

Tipografi dalam flat design sangat penting. Sebab, gaya desain ini terlihat sangat sederhana. Jika Anda memilih font yang tidak pas, juga terlihat sangat tidak pas. Cobalah memilih gaya huruf Sans Serif yang cenderung modern dan sederhana. Font dan desain Anda akan lebih harmonis.

  1. Pemilihan bentuk sederhana

Bentuk dalam desain datar didesain dengan detail minimal. Juga tidak ada gambar objek yang realistis.

Jika dilihat dari sejarahnya, flat design berakar pada gaya desain Swiss. Terkadang, ada juga yang menyebut gaya tersebut dengan International Typographic Style atau Gaya Internasional. Desain Swiss sendiri memiliki beberapa ciri khas seperti penggunaan font Sans-Serif, bentuk asimetris, penggunaan grid. Selain itu, desain datar juga dipengaruhi oleh gaya desain Bauhaus dan Modernisme. Fakta ini ditulis oleh Yayasan Desain Interaksi.

Berbicara mengenai perkembangannya, gaya flat design mulai populer pada tahun 1950-1960-an. Pada tahun 2006, Microsoft juga menggunakan gaya desain ini pada produk digitalnya, Zune. Zune adalah pemutar MP3 portabel. Penampilan perangkat lunak bersih, dan hanya satu jenis font yang digunakan. Microsoft juga membawa gaya desain ini ke Qindows Phone dan Windows 8. Kemudian, pada 2013 Apple meluncurkan iOS 7. Sistem operasi iPhone juga memiliki gaya datar dan minimalis. Dan sampai saat ini, flat design masih banyak digunakan oleh berbagai kalangan dan menjadi salah satu gaya desain yang populer saat ini.

Seperti kebanyakan gaya desain lainnya, flat design juga memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya sendiri seperti:

  1. Tipografinya yang mudah dibaca

Terkadang, penggunaan drop shadow pada desain seringkali mengganggu lettering, dan menyulitkan pembaca untuk membaca tulisan pada desain tersebut. Dan pada desain datar, drop shadow jarang digunakan, sehingga mengurangi kemungkinan pembaca kesulitan membaca tulisan pada desain tersebut.

  1. Desainnya responsif

Gaya desain yang ideal adalah ketika desain halaman web dapat cocok dengan aplikasi seluler di ponsel cerdas kita. Dan inilah yang dimaksud dengan desain responsif. Ini adalah keuntungan berikutnya dari desain datar. Dengan desain datar, desain responsif lebih mudah dibuat. Karena, grafik sederhana mudah diubah ukurannya. Tidak hanya itu, penempatannya juga lebih mudah diatur. Inilah keunggulan flat design dibandingkan dengan desain lainnya.

Kekurangan dari flat design itu sendiri antara lain :

  1. Adanya tantangan kegunaan

Pada website, bagian yang dapat diklik biasanya diberikan elemen yang lebih mencolok seperti gradasi, warna, bayangan, hingga tampilan teks yang lebih mencolok. Dan inilah tantangan desain datar. Karena gaya desain ini tidak memiliki gradien dan bayangan. Jadi secara otomatis, Anda harus bekerja keras agar elemen yang dapat diklik terlihat berbeda dan memudahkan pengguna.

  1. Desain yang satu mirip dengan yang lain.

Agar lebih diingat, setiap brand biasanya menampilkan sesuatu yang unik. Namun sayangnya, desain flat cenderung lebih monoton. Sehingga desainer harus bekerja lebih keras agar flat design yang digunakan tetap bisa menarik perhatian orang lain.

Flat design memiliki tantangan tersendiri, yang terbesar adalah kegunaan. Namun, model flat design terbaru atau flat design 2.0 telah memberikan solusi untuk tantangan tersebut. Gaya desain ini dapat menyeimbangkan tampilan flat dengan kegunaan. Teknik yang digunakan juga diprediksi akan menjadi masa depan flat design. Terkadang, ada juga yang menyebut flat design 2.0 sebagai semiflat design atau desain nyaris datar. Salah satu keunggulan dari gaya desain ini adalah penggunaan bayangan. Bayangan dapat digunakan di bagian tombol atau header. Dengan begitu, kedua elemen tersebut terlihat berbeda. Material Design dari Google telah menerapkan gaya flat design 2.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun