Mohon tunggu...
Aulia Bintang
Aulia Bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas bhayangkara jakarta raya

Aspiring writer from universitas bhayangkara jakarta raya(fakultas ilmu komunikasi/dosen pengantar saeful mujab) love history and games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Manajemen Isu Dan Komunikasi Krisis Terhadap Perusahaan Hello Games

13 Januari 2025   13:24 Diperbarui: 13 Januari 2025   13:24 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada tiga strategi respon terhadapa isu yang Chase dan Jones rekomendasikan yaitu, reaktif, adaptif dan dinamis. Sedangkan menurut Crable dan Vibert menyarankan strategi Catalystic yaitu strategi yang dimana perusahaan atau organisasi berusaha untuk membawa isu ke dalam proses yang berulang secara teratur agar dapat diselesaikan oleh perusahaan atau organisasi sesuai dengan tujuan.

Pendekatan retorik ini dalam menguji manajemen isu terfokuskan pada pengujian retorik dan pengaruhnya terhadap public relations, dan teknik studi kasus sering digunakan untuk menganalisa dan mengembangkan sebuah aktivitas untuk merubah atau status proses yang berulang pada isu.

Pendekatan Terintegrasi (Engaggement Approaches)

Pendekatan terintegrasi ini pada manajemen isu menjelaskan bahwa adanya dialog dan keterlibatan dari perusahaan atau organisasi dan masyarakat merupakan cara yang paling efektif untuk mengelola isu. Taylor, Vasquez dan Doorley memperkenalkan pendekatan ini dalam artikel mereka, dan mereka mengartikan terintegrasi sebagai suatu pertimbangan untuk melibatkan stakeholder yang relevan dalam pengambilan keputusan dari perusahaan ataupun organisasi. Konsep ini menurut Taylor dan kawan-kawan secara tidak langsung berasal dari kajian public relations. Dan pendekatan ini sebagai penyatuan dan memperluas pendekatan lainnya yaitu pendekatan sistem, stratejik dan retoris yang menyeluruh bagi manajemen isu masa depan. Pendekatan ini juga dapat menjadi sebuah kerangka kerja juga yang dapat menentukan dan menunjukkan pada manajemen isu di masa depan.

Terdapat tiga asumsi yang ada pada pendekatan terintegrasi, pada asumsi pertama berfokus pada kepentingan organisasi, maksudnya semua organisasi atau perusahaan berusaha untuk mencapai hasil atau outcome yang maksimal. Hal itu dapat dicapai oleh organisasi dengan mendengarkan masyarakat atau publik dan mengantisipasi serta beradaptasi dengan kebutuhan yang masyarakat atau publik inginkan. Manajemen isu dapat menjadi pembantu organisasi atau perusahaan dalam melakukan adaptasi yang dibutuhkan untuk dapat mengharmonikan dan mendorong kepentingan bersama. Serta manajemen isu sebagai pembantu perusahaan atau organisasi untuk berkembang dan bertahan hidup dengan alat yang dimiliki untuk memaksimalkan peluang.

Asumsi kedua, pendekatan terintegrasi memaparkan bahwa kepentingan publik merupakan hasil atau dampak yang muncul dari asumsi yang pertama. Pada pendekatan ini perusahaan atau organisasi bergantung pada masyarakat atau publik yang dipandang sebagai sumber daya. Karena publik kepentingannya dalam tindakan yang diambil oleh perusahaan atau organisasi. Selain itu keterhubungan dari masyarakat atau publik dengan perusahaan atau organisasi tidak akan berakhir meskipun isu telah selesai maka dari itu hal tersebut menjadi penting.

Asumsi ketiga, pendekatan terintegrasi ini hubungan menjadi salah satu hal yang penting. Menurut Gruning dan Repper manajemen isu sebagai salah satu strategi kunci bagi perusahaan atau organisasi membangun hubungan dengan stakeholder, serta pada pendekatan ini dijelaskan oleh Gruning dan Repper untuk perlunya melakukan komunikasi lebih lanjut untuk mengembangkan dan menjaga hubungan jangka panjang guna mendapatkan dukungan dan mengelola konflik. Pendekatan terintegrasi ini juga menjadi sebuah penyatuan atau penggabungan dari kepentingan perusahaan atau organisasi dengan kepentingan publik yang menciptakan peluang besar bagi kedua belah pihak dalam menyelesaikan isu melalui komunikasi.

Tiga pendekatan pertama yang ada diatas bisa digunakan untuk mencermati fokus tertentu dari manajemen isu. Sedangkan pendekatan terintegrasi sebagai pendakatan baru yang melihat bagaimana proses komunikasi sebagai peran krusial dalam menyelesaikan isu, serta mengintegrasikan kepentingan perusahaan atau organisasi dan publik atau masyarakat. Selain itu dalam strategi menajemen isu terdapat analisis risiko yang perlu diperhatikan untuk dapat menilai kemungkinan dampak yang dipengaruhi oleh masalah yang diketahui. Pada penilaian risiko itu sendiri ada pada pertimbangan kekurangan perusahaan, potensi dampak pada keuangan, dan potensi pada dampak dari sebuah reputasi.

Membuat reaksi menyeluruh menjadi salah satu langkah selanjutnya setelah melakukan identifikasi dan analisis dari kekhawatiran yang mungkin terjadi hal itu menurut Rohayati dalam . Pada saat membuat reaksi ini mencakup pada penetapan peran dan tugas, pengembangan komunikasi yang konsisten serta membangun perencanaan pada kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Pada strategi manajemen isu diperlukan evaluasi secara berkala terhadap setiap respon dan perkembangan proses manajemen isu yang terus berlanjut, Hal itu menurut Laraswati dalam dapat dilakukan dengan mempelajari pengalaman masa lalu, menanggapi setiap perubahan lingkungan, dan membangun kemampuan perusahaan atau organisasi dalam menghadapi situasi rumit.

Manajemen Krisis

Krisis merupakan sebuah situasi ataupun dugaan yang dimana dapat mengancam secara tidak terduga dan tidak diinginkan, yang berdampak pada rusaknya reputasi, dramatis yang mengganggu keberlangsungan individu ataupun organisasi yang membuat sebuah dorongan terhadap organisasi pada kekacauan yang berimbas pada karyawan, produk, jasa dan kondisi keuangan. Krisis ini dapat memungkinkan memberikan pengaruh negatif pada organisasi. Maka dari itu keputusan yang cepat dan tepat diperlukan untuk menghindari dari pengaruh negatif pada keseluruhan oprasional dari organisasi ataupun perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun