Manajemen isu
Manajemen isu menurut Prayudi ialah sebuah proses proaktif untuk mengelola isu-isu, maupun tren, yang terjadi di lingkungan eksternal ataupun internal yang memiliki dampak baik ataupun juga bisa berdampak buruk terhadap organisasi atau perusahaan yang menjadi peluang bagi perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan reputasi. Manajemen isu juga dapat membantu dari manajemen perusahaan untuk berkompetisi dengan menyesuaikan diri dari perubahan, situasi ataupun peristiwa dengan cepat di era global. Manajemen isu juga membantu pihak manajemen untuk membuat atau menerapkan kebijakan manajemen terbuka, dengan kebijakan manajemen terbuka memungkinkan perusahaan cepat dalam mengidentifikasi dinamika lingkungan dan pengharapan masyarakat terhadap perusahaan yang berada ditengah-tengah mereka. Selain itu manajemen isu juga dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan pendapatan dan bisnis hal ini dikarenakan kemampuannya dalam melihat, mengidentifikasi dan memonitor isu yang muncul serta masyarakat yang terlibat dalam isu tersebut. setelah mengidentifikasi tersebut akan didapatkan berbagai data, data yang terkumpul ini dapat membantu strategi pemasaran yang dikembangkan oleh perusahaan atau organisasi sehingga lebih tepat sasaran.
Manajemen isu ini dikatakan proaktif karena prosesnya berusaha untuk mengidentifikasi berbagai perubahan yang dapat berkembang baik di lingkungan internal ataupun eksternal dari sebuah organisasi atau perusahaan serta mempengaruhi kebijakan pada perubahan tertentu sebelum perubahan sebelumnya memberikan efek negatif bagi perusahaan atau organisasi. Adapun pendekatan dalam manajemen isu, pendekatan ini sering digunakan untuk mengetahui berbagai model-model proses manajemen yang ada. Beragam pendekatan ini memiliki kekurangannya masing masing dan pada akhirnya tiap model ini memberikan solusi untuk menutupi setiap kekurangan. Ada empat pendekatan dan tiga diantaranya merupakan pendekatan utama yang biasa digunakan dalam analisa manajemen isu, yaitu pendekatan sistem, pendekatan stratejik reduksi ketidakpastian dan pendekatan retoris. Sedangkan satu pendekatan terbaru yang dikembangkan oleh Taylor, Vasquez dan Doorley yaitu pendekatan terintegrasi untuk mengatasi isolasi, membangun komunikasi dan mendorong perubahan.
Pendekatan Sistim (System Approaches)
Menurut William G Scott pendekatan ini terhadap manajemen bermula pada teori sistem dan prinsip dari manajemen bisnis. Dimana semua bagiannya saling berhubungan dan berinteraksi satu dengan lainnya. Pada teori sistem ini memiliki dua tujuan dalam manajemen isu. Meminimalisir hal yang tidak terduga berasal dari lingkungan bergerak sebagai sistem peringatan dini terhadap adanya ancaman yang dapat berkembang dan peluang menjadi tujuan pertama dari teori sistem, maksudnya memindai lingkungan yang ada untuk mendapatkan perusahaan ataupun organisasi mendapatkan informasi untuk membuat keputusan dan menyesuakan perusahaan atau organisasi. Kemudian tujuan yang kedua ialah pendekatan ini bertindak sebagai kekuatan dari pengaturan atau penyelarasan setiap kegiatan dan melakukan integrasi di dalam sebuah perusahaan atau organisasi. Setelah isu sudah dapat diketahui dan dampak dari isu tersebut dapat dinilai, peran manajemen isu sebagai pembersih untuk beberapa fungsi yang dapat berkembang seperti informasi, penyelesaian masalah, pendidikan dan respon terhadap media.
Pendekatan Strategik (Strategic Reduction of Uncertainty Approaches)
Pendekatan stratejik reduksi ketidakpastian ini menjadi sebuah pendekatan yang melengkapi pendekatan sistem. pendekatan ini terbentuk dari beberapa kajian yaitu, membuat keputusan stratejik, proses yang dilakukan oleh perusahaan atau organisasi, perilaku dari manajemen dan perilaku dari sosial serta politik yang membantu pengembangan pemahaman mengenai apa yang terjadi di lingkungan organisasi atau perusahaan atau aksinya. Secara tidka langsung pendekatan ini berfokus pada kognitif aksi perusahaan atau organisasi serta perilaku keputusan individu, yang dimana yang menjadi perhatian utamanya adalah pandangan dari individu dan kelompok terhadap isu yang ada dan berhubungan dengan aksi di tingkat perusahaan atau organisasi. Terdapat seperangkat konsep yang ditekankan oleh Dutton yang memberikan cara bagaimana isu diidentifikasi, dicari sampai dengan mengambil keputusan dari sebuah perusahaan atau organisasi. Pernyataan tersebut intinya, konspe ini adalah untuk mendiagnosis isu stratejik, isu stratejik merupakan sebuah kejadian mengenai perkembangana atau tren yang dianggap memiliki pengaruh terhadap bagi kinerja perusahaan atau organisasi, karena sudut pandang stratejik ini diteorikan dari sudut pandang bisnis, sedangkan komunikasi dilihat akibat dari struktur dan proses dari perilaku perusahaan atau organiasai serta pengambilan keputusan dari individu.
Pendekatan Retorik (Rethorical Approaches)
Pendekatan ini muncul untuk menjadi respon dari model manajemen isu yang dibuat oleh Chase, Jones dan Crane kemudian dikembangkan oleh Crable dan VIbbert. Dari model manajemen isu Chase, Jones dan Crane. Crable dan Vibbert mengidentifikasi tiga masalah dalam model manajemen ini, diantaranya sebagai berikut
Manajemen isu beranggapan bahwa perusahaan atau organisasi memiliki hak yang sama seperti pemerintah dalam membuat kebijakan publik, yang dimana Crable tidak setuju dengan pernyataan ini karena organisasi ataupun perusahaan tidak memiliki hak dalam mengatur kebijakan publik, akan tetapi perusahaan dan organisasi dapat mempengaruhi kebijakan publik karena manajemen isu merupakan sebuah proses bagaimana organisasi ataupun perusahaan menjalankan pengaruh.
Isu dipandang oleh Chase dan kawan-kawan, sebagai suatu masalah yang belum terselesaikan dan siap untuk dibuat sebuah keputusan. Namun Crable dan Vibert berpendapat bahwa isu merupakan sebagai sebuah pertanyaan dan menyatakan bahwa isu ada jika satu atau lebih manusia saling berhubungan secara signifikan dalam situasi dan masalah.