Mohon tunggu...
Aulia Bintang
Aulia Bintang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa ilmu komunikasi di Universitas bhayangkara jakarta raya

Aspiring writer from universitas bhayangkara jakarta raya(fakultas ilmu komunikasi/dosen pengantar saeful mujab) love history and games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Manajemen Isu Dan Komunikasi Krisis Terhadap Perusahaan Hello Games

13 Januari 2025   13:24 Diperbarui: 13 Januari 2025   13:24 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama Penulis:Aulia Bintang Terang Putra Tacoh
NIM:202110415005
Dosen Pengampu:Saeful Mujab, S.Sos, M.I.Kom

Abstract

This study examines the crisis management and communication strategies employed by Hello Games following the controversial launch of No Man's Sky. Initially marketed as a revolutionary game offering unlimited exploration and multiplayer features, the product failed to meet public expectations, leading to widespread criticism and reputational damage. Using a qualitative case study approach, the research explores the company's response to the crisis, analyzing strategies such as issue management, public communication, and stakeholder engagement. Key findings reveal the role of adaptive community involvement, transparent updates, and internal team restructuring in rebuilding public trust and company reputation. The study also highlights the relevance of crisis communication theories in understanding effective responses within the creative industry. This research provides valuable insights for other companies on managing reputational crises, emphasizing the significance of proactive strategies and consistent stakeholder engagement.

Abstrak

Penelitian ini membahas strategi manajemen dan komunikasi krisis yang diterapkan oleh Hello Games pasca peluncuran kontroversial gim No Man's Sky. Awalnya dipasarkan sebagai gim revolusioner dengan fitur eksplorasi tak terbatas dan multiplayer, produk ini gagal memenuhi ekspektasi publik, memicu kritik luas dan kerusakan reputasi. Dengan pendekatan studi kasus kualitatif, penelitian ini menganalisis respons perusahaan terhadap krisis, termasuk strategi manajemen isu, komunikasi publik, dan keterlibatan pemangku kepentingan. Temuan utama menunjukkan peran pelibatan komunitas secara adaptif, pembaruan yang transparan, dan restrukturisasi tim internal dalam membangun kembali kepercayaan publik dan citra perusahaan. Studi ini juga menyoroti relevansi teori komunikasi krisis dalam memahami respons yang efektif di industri kreatif. Penelitian ini memberikan wawasan berharga bagi perusahaan lain dalam menangani krisis reputasi, dengan menekankan pentingnya strategi proaktif dan keterlibatan pemangku kepentingan yang konsisten.

Pendahuluan

Manusia sebagai individu memiliki kebiasaan dan kecenderungan dalam aktivitas konsumsi, yang sering kali dipengaruhi oleh preferensi terhadap barang atau jasa. Perusahaan berupaya memenuhi preferensi ini dengan menyediakan produk atau layanan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Namun, ketika kebutuhan tersebut berkembang, perusahaan dapat menghadapi tantangan besar yang memengaruhi pertumbuhan atau profitabilitasnya. Salah satu contoh nyata tantangan ini dialami oleh Hello Games, sebuah studio pengembang game kecil, saat meluncurkan judul ambisius mereka, No Man's Sky. No Man's Sky dipromosikan secara besar-besaran sebagai game revolusioner yang menawarkan alam semesta luas dengan kemungkinan eksplorasi tanpa batas. Game ini menjanjikan fitur seperti gameplay multiplayer, ekosistem yang beragam, dan sistem generasi prosedural yang unik. Kampanye pemasaran sebelum peluncuran meningkatkan ekspektasi tinggi di kalangan gamer dan media, menciptakan antisipasi yang besar. Namun, pada saat peluncurannya pada Agustus 2016, No Man's Sky menghadapi kritik keras karena janji yang tidak terpenuhi dan kekurangan teknis. Hal ini menyebabkan gelombang kekecewaan, permintaan pengembalian dana, dan kerusakan reputasi bagi Hello Games.

Krisis yang dihadapi Hello Games disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Secara internal, ukuran tim yang kecil dan ambisi yang terlalu besar membuat sumber daya mereka kewalahan, sehingga menghasilkan game yang tidak sesuai dengan fitur-fitur yang dipasarkan. Secara eksternal, ekspektasi yang dibentuk oleh pemasaran yang agresif dan hype media menciptakan kesenjangan antara harapan pemain dan produk yang sebenarnya.

Manajemen isu yang efektif melibatkan identifikasi dan penanganan risiko potensial sebelum berkembang menjadi krisis. Dalam kasus Hello Games, kurangnya komunikasi yang jelas tentang keterbatasan game sebelum peluncuran memperburuk situasi. Manajemen isu harus mencakup analisis pasar yang menyeluruh, penetapan tujuan yang jelas, dan komunikasi yang transparan dengan para pemangku kepentingan, termasuk komunitas gamer dan media.

Pada penelitian ini penulis akan menganalisis manajemen isu dan komunikasi krisis yang dilakukan oleh perusahaan Hello games, dengan melihat bagaimana isu yang terjadi pada perusahaan dapat berkembang menjadi krisis, dan bagaimana tahapan krisis yang perusahaan alami serta respon yang dilakukan oleh Perusahaan tersebut dalam menghadapi isu serta krisis yang mereka alami.

Tinjauan Konseptual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun