Tibalah suatu saat, bulu-bulu tikus putih mulai luntur dan kusut. Juga pada helai-helai lembutnya, menjadi bercak-bercak hitam dan rontok. Tidak ada yang tahu penyebabnya. Beberapa waktu setelah itu, ia menghilang. Emas diruang sakral raib.
Sementara itu, di tengah kampung, heboh terdengar, tikus ayu yang biasa menari di ruang sesepuh, bunting. Tikus ayu itu masih saja membisu, malu mengatakan siapa ayah dari bayinya."
"Patrik... kenapa babi di kandang merengek terus. Cepat. Beri pakan lagi," Teriak mama memotong cerita Patrik dan opa.
"hiissst,... mama itu, terus-terus saja teriak," ngomel Patrik tinggalkan opa.
"Sudah. Pergi beri pakan sana. Babi-babi itu untuk biaya sekolah mu nanti." Nasihat opa beri kekuatan.
![dok. pribadi](https://assets.kompasiana.com/items/album/2020/12/28/img20201226154214-1-5fe931588ede480c29437c72.jpg?t=o&v=555)