Mohon tunggu...
Aurelius Haseng
Aurelius Haseng Mohon Tunggu... Freelancer - AKU yang Aku tahu

Mencari sesuatu yang Ada sekaligus tidak ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tikus Putih Tanpa Pamit: Cerita Opa

28 Desember 2020   08:14 Diperbarui: 28 Desember 2020   08:35 740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tibalah suatu saat, bulu-bulu tikus putih mulai luntur dan kusut. Juga pada helai-helai lembutnya, menjadi bercak-bercak hitam dan rontok. Tidak ada yang tahu penyebabnya. Beberapa waktu setelah itu, ia menghilang. Emas diruang sakral raib.

Sementara itu, di tengah kampung, heboh terdengar, tikus ayu yang biasa menari di ruang sesepuh, bunting. Tikus ayu itu masih saja membisu, malu mengatakan siapa ayah dari bayinya."

"Patrik... kenapa babi di kandang merengek terus. Cepat. Beri pakan lagi," Teriak mama memotong cerita Patrik dan opa.

"hiissst,... mama itu, terus-terus saja teriak," ngomel Patrik tinggalkan opa.

"Sudah. Pergi beri pakan sana. Babi-babi itu untuk biaya sekolah mu nanti." Nasihat opa beri kekuatan.

dok. pribadi
dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun