Kontemplasi = Perenungan = Muhasabah = ESQ Technique;
Membangun Konsep Diri (Self Concept);
Pemetaan Pikiran = Mind Mapping;
Pengetahuan Hipnosis, dsb.
Dalam tulisan ini akan dibahas secara khusus hanya pendekatan NLP saja. Neuro = Syaraf Otak/Pikiran lewat panca indera (penglihatan, pendengaran, pencecap rasa, penciuman, perasa sentuhan). Linguistic = Bahasa Pikiran. Programming = Pemrograman (Ulang) PikiranNLP adalah: suatu cara untuk menyaring berbagai pengalaman atau hal-hal yang kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari melalui Lima Indera.
Mac Gregor (2005) mengatakan bahwa "Accelerated Learning" (Belajar Efektif/Cepat) sesunguhnya juga berlangsung dalam konsep NLP, yaitu dengan menyederhanakan/memfokuskan "pancaindra" menjadi "tigaindra" yang dominan yaitu VAK : Visual= penglihatan , Auditori=pendengaran, dan inestetik=gerak. Dengan demikian kita juga bisa memanfaatkan teknik NLP untuk meningkatan proses belajar dan hasil belajar
Dalam Membentuk Pola Sudut Pandang seseorang: NLP mempunyai 14 Asumsi Dasar
- Menghormati cara orang lain membentuk dunianya
- Peta bukanlah wilayah
- Selalu ada maksud baik dari tiap tingkah laku
- Orang-orang melakukan hal yang terbaik sebatas sumber-sumber yang diketahui
- Tidak ada orang yang kaku, hanya komunikator yang kurang fleksibel
- Makna komunikasi adalah respon yang anda peroleh
- Seseorang dengan fleksibilitas akan mampu mengontrol dirinya
- Tak ada kegagalan, hanya umpan balik yang kurang tepat
- Setiap pengalaman memiliki struktur sendiri
- Manusia mempunyai dua tingkatann komunikasi : sadar dan bawah sadar
- Semua orang punya sumber-sumber yang cukup guna merubah diri kearah lebih positip. Sumber-sumber tsb berasal dari pengalaman masa lalu individu.
- Tubuh dan pikiran saling mempengaruhi
- Jika sesuatu mungkin bagi seseorang maka hal itu juga mungkin bagi yang lain
Saya bertanggung jawab tentang pemikiran saya, Oleh karena itu saya bertanggung jawab akan hasil yang saya peroleh.
Tentu yang menarik perhatian kita adalah bagaimana agar pola pikir berubah ke arah yang reformatif? Telah disampaikan pada artikel sebelumnya bahwa pola terjadi dalam bentuk pikiran dengan self-organizing system. Informasi yang masuk ke dalam pikiran dengan sendirinya membentuk pola sesuai dengan natur informasi itu sendiri.
Pola ini makin lama makin kuat tergantung berapa sering informasi masuk ke dalam pikiran. Semakin sering informasi sejenis masuk semakin kuat pola tersebut. Informasi-informasi yang hanya sekali-sekali masuk tidak akan membuat pola yang kuat. Namun, tidak ada informasi yang tidak terekam oleh pikiran. Semua informasi akan terekam, tapi kuat tidaknya pola tersebut tergantung dari natur pola tersebut dan frekuensi masuknya informasi tersebut.
Ketika Anda mulai menjalani kehidupan berdasarkan pola pikir Anda yang baru, Anda mulai mengambil keputusan yang berbeda. Anda mungkin mulai berhubungan dengan berbagai jenis orang, dan Anda menarik lingkungan yang berbeda ke dalam hidup Anda. Semakin sering dan bersemangat Anda memasukkan pola pikir Anda ke dalam pikiran Anda, semakin cepat pola pikir itu akan bermanifestasi.