Mohon tunggu...
Agustinus Robert Tuanubun
Agustinus Robert Tuanubun Mohon Tunggu... Administrasi - sunset

Amatir Radio member, callsign YC8VRA pada Lokal Kota Ambon Daerah Maluku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologetika "Inilah Pembelaanku terhadap Mereka yang Menyerang Aku"

22 Juli 2019   09:13 Diperbarui: 30 Juni 2021   06:05 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita dapat mengenal Allah hanya karena Dia, dalam kasihNya, mau menyatakan diriNya terlebih dahulu kepada manusia. Kedua, adanya dua sikap yang amat berbahaya di dalam pluralisme: kesatu, sikap orang-orang yang secara memaksa berusaha melenyapkan perbedaan dengan menyatukan nilai-nilai yang amat berbeda, padahal sikap inilah yang nantinya justru menimbulkan perpecahan. 

Selain itu adalah sikap semau-maunya membiarkan semua orang hidup menurut norma masing-masing (laissez faire). Sikap ini juga berbahaya sebab tidak semua norma bisa bersesuaian satu dengan yang lain. 

Pluralisme sepertinya ingin mempersiapkan "dunia globalisasi" menempuh jalan sinkretisme demi kesatuan seluruh umat manusia. /13/

Sinkritisme

Sinkretisme adalah suatu upaya untuk menyatukan agama-agama di seluruh dunia dengan harapan terbentuknya satu agama untuk seluruh umat. Penganut sinkretisme tidak mengakui adanya wahyu unik dalam agama-agama termasuk dalam agama Kristen. Mereka berpendapat bahwa setiap pengakuan terhadap keunikan wahyu suatu agama hanya akan memecahkan persatuan. 

Menurut keyakinan mereka, kebenaran dan ekspresi kebenaran kurang memadai kalau hanya mengandalkan satu cara agama saja. Sebab itu sinkretisme berpendapat adanya banyak cara dan jalan untuk menyadari realita ilahi. 

Karena itu para penganutnya merasa perlu mempersatukan atau memadukan semua "kebenaran" itu untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dipegang bersama. Kita juga menolak sinkretisme, karena sebenarnya ajaran ini hanyalah merupakan lanjutan dari pluralisme keagamaan. /14/

Penutup

Tentunya kita akan mengaitkan kata "apologetika" dengan kegiatan perdebatan antara seorang apologet dengan orang yang menyerang iman Kristen, perdebatan ini bersifat intelektual dan rasional, namum ada kalangan Kristen sendiri yang menganggap bahwa apologetika tidak diperlukan bagi pertumbuhan rohani dan iman yang sehat.

Ada berbagai alasan yang diberikan  oleh mereka yang menolak kegiatan apologetika, antara lain: (1) Apologetika dianggap sebagai kegiatan perdebatan. Bagi beberapa orang perdebatan atau "perang" argumentasi itu dosa. 

Menurut mereka perdebatan bertentangan dengan kasih Kristiani dan ajaran Alkitab. Mereka yang menganggap apolegetika identik dengan perdebatan biasanya mengambil sikap menghindari dan menolaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun