Prolog
Kata "apologetika" sendiri berasal dari bahasa Yunani kuno apologia yang secara umum berarti "pembelaan." Â Bentuk kata kerjanya yaitu apologoumai memiliki arti "melakukan suatu pembelaan.Â
Kata Apologeia atau pembelaan bisa kita temukan di dalam Alkitab Perjanjian Baru pada salah satunya pada: 1 Korintus 9 ayat 3; Inilah pembelaanku terhadap mereka yang mengeritik aku /1/
Kata apologia dipakai di Alkitab sebanyak 8 kali dalam:
1.Kisah Para Rasul. 22:1; 25:16; 1 Korintus 9:3; 2 Korintus 7:11; Filipi. 1:7, 16; 2 Timotius 4:16; 1 Petrus 3:15. Sedangkan kata kerja  apologeomai  muncul sebanyak 10 kali dalam Lukas 12:11; 21:14; Kisah Para Rasul 19:33; 24:10; 25:8; 26:1, 2, 24; Roma. 2:15; 2 Korintus 12:19. (Lihat, Susanto, Hasan., 2003. Perjanjian Baru Interlinier Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru, jilid II. Penerbit Literatur SAAT : Malang, hal. 103-104). /2/
Pengertian ApologetikaÂ
Apologetika dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia(KKBI), Â berarti uraian sistematis untuk mempertahankan suatu ajaran./3/Â
Menurut wikipedia; Apologetika berasal dari kata Yunani apologia yang bermakna 'membela iman'. /4/
Sedangkan Apologetika Kristen sendiri menurut wikipidia, adalah ilmu sistematis yang mempertahankan dan menjelaskan iman dan kepercayaan Kristen. Orang yang ahli dalam bidang ini disebut Apologis Kristen. Apologetika adalah suatu ilmu dalam kaitannya dengan pembelaan. /5/
Dalam jurnal  Jurnal Pelita Zaman Vol. 8 No. 1 Tahun 1993 "MENGENAL APOLOGETIKA KRISTEN KONTEMPORER"  mengungkapkan bahwa; dalam istilah Apologetika terkandung pengertian melakukan segala sesuatu guna mempertahankan iman Kristen dengan menggunakan metode ilmiah.Â
Dengan demikian dapat dikatakan, apologetika merupakan pernyataan secara sistematis tentang otoritas dan sumber wibawa ilahi dari ajaran iman Kristen. Â /6/
Alasan Lahirnya Apologetika
Serangan-serangan terhadap Iman Kristen sangatlah gencar dan terus menerus dilakukan sepanjang masa, dari awal Kekristenan berdiri sampai saat ini.Â
Serangan-serangan kejam dan penuh penghinaan antara lain terhadap, keunikan Kristus, Otoritas Alkitab, Roh Kudus, Tritunggal dll, telah banyak membuat orang Kritsten terguncang hebat dan panik taktala menghadapinya. Serangan-serangan ini juga telah menimbulkan banyak umat Kristen yang meninggalkan Iman Kristen. Â
Untuk dapat membela diri kita harus memahami inti dari setiap ajaran yang menyerang kemurnian Iman Kristen, karena sumber dari ajaran seperti itu pada dasarnya adalah kesalahpahaman dan pemutarbalikan firman Tuhan. inilah yang menjadi alasan mengapa Apologetika lahir, Apologetika lahir  guna memberi jawaban terhadap serangan-serangan tersebut.
Ajaran-ajaran Yang Menyerang Iman Kristen
Ajaran-ajaran tersebut antara lain relativisme, pluralisme, sinkretisme dan beberapa ajaran teologia yang berkembang di Asia pada dewasa ini. Sebenarnya akar dari seluruh ajaran tersebut adalah penolakan terhadap keunikan Kristus dan otoritas Alkitab. /7/
Apa itu relativisme?, Â arti istilah "Relativisme" pandangan bahwa pengetahuan itu dibatasi, baik oleh akal budi yang serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang serba terbatas. /8/
Relativisme berasal dari kata Latin, relativus, yang berarti nisbi atau relatif. Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya. Ajaran seperti ini dianut oleh Protagras, Pyrrho, dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum Skeptik. /9/
Arti istilah "relative" ditemukan dalam hubungan dan perbandingan antara sesuatu dengan yang lain. Dengan demikian, segala klaim terhadap kemutlakan dan keunikan dihapuskan.Â
Relativisme menyangkal adanya kebenaran mutlak, maka semua nilai mutlak pun ditolak dan kebenaran yang diterimanya adalah kebenaran dalam batas relatif. Bagi penganut relativisme: nilai kebenaran sangat tergantung kepada kebudayaan, lingkungan dan orang-orang di dalamnya.Â
Sesuatu yang dianggap benar dalam suatu kebudayaan atau lingkungan tertentu belum tentu diterima benar dalam kebudayaan dan lingkungan yang lain.Â
Iman Kristen menolak relativisme, karena hal itu bertentangan dengan firman Tuhan. Di bidang doktrin, Alkitab mengajarkan bahwa kebenaran mutlak hanyalah berasal dari Allah, sebab hanya Dialah yang benar atau sumber kebenaran, maka standar kebenaran pun hanya bisa ditentukan oleh Dia sendiri. /10/
Ketika ada orang yang berteriak "tidak ada yang mutlak", bukankah orang tersebut menggunakan kemutlakan untuk menyatakan "tidak ada yang mutlak" sehingga orang tersebut tidak konsisten di dalam sikapnya.Â
Dan sebaliknya jika orang tersebut tidak memutlakan pernyataan "tidak ada yang mutlak", maka pernyataan tersebut pun tidak mutlak dipercaya oleh dirinya sendiri sehingga ada keragu-raguan didalam pernyataannya tersebut.Â
Oleh karena itu di dalam konsep Relativisme kita menemukan inkonsistensi yang merupakan Self Defeating Factor pada paham tersebut. /11/
Kemudian ajaran yang dianggap dapat menyerang iman Kristen yakni pluralisme, arti dari  pluralisme adalah: keadaan masyarakat yang majemuk (bersangkutan dengan sistem sosial dan politiknya); -- kebudayaan berbagai kebudayaan yang berbeda-beda dalam suatu masyarakat. /12/
Relativisme dan pluralisme memiliki persamaan, yakni sama-sama menolak kebenaran yang mutlak. Para penganut paham pluralisme menerima dan mengakui berbagai ragam kebenaran, bahkan dalam kehidupan beragama.Â
Mereka memandang bahwa keberagaman atau kemajemukan agama dapat dipandang sebagai pemicu perpecahan, sehingga penyebab perpecahan sebagai akibat dari keragaman itu hari dihilangkan, dengan cara menghapus ciri keunikan, nilai-nilai kebenaran dan realita serta nilai kemutlakan dari setiap ajaran agama. Pluralisme berpandangan bahwa agama adalah respons kebudayaan atau kesadaran akan adanya realitas ilahi.
Iman Kristen menolak pluralisme karena dua alasan. Pertama, iman Kristen tidak mengenal istilah "realitas ilah" karena hal ini bertentangan dengan kepribadian Allah.Â
Kita tidak pernah dapat mempercayai bahwa manusia dengan rasionya dapat mengenal Allah secara sempurna serta kemudian merefleksikannya dalam bentuk agama-agama (1Kor 1:21).Â
Kita dapat mengenal Allah hanya karena Dia, dalam kasihNya, mau menyatakan diriNya terlebih dahulu kepada manusia. Kedua, adanya dua sikap yang amat berbahaya di dalam pluralisme: kesatu, sikap orang-orang yang secara memaksa berusaha melenyapkan perbedaan dengan menyatukan nilai-nilai yang amat berbeda, padahal sikap inilah yang nantinya justru menimbulkan perpecahan.Â
Selain itu adalah sikap semau-maunya membiarkan semua orang hidup menurut norma masing-masing (laissez faire). Sikap ini juga berbahaya sebab tidak semua norma bisa bersesuaian satu dengan yang lain.Â
Pluralisme sepertinya ingin mempersiapkan "dunia globalisasi" menempuh jalan sinkretisme demi kesatuan seluruh umat manusia. /13/
Sinkretisme adalah suatu upaya untuk menyatukan agama-agama di seluruh dunia dengan harapan terbentuknya satu agama untuk seluruh umat. Penganut sinkretisme tidak mengakui adanya wahyu unik dalam agama-agama termasuk dalam agama Kristen. Mereka berpendapat bahwa setiap pengakuan terhadap keunikan wahyu suatu agama hanya akan memecahkan persatuan.Â
Menurut keyakinan mereka, kebenaran dan ekspresi kebenaran kurang memadai kalau hanya mengandalkan satu cara agama saja. Sebab itu sinkretisme berpendapat adanya banyak cara dan jalan untuk menyadari realita ilahi.Â
Karena itu para penganutnya merasa perlu mempersatukan atau memadukan semua "kebenaran" itu untuk menghasilkan sesuatu yang dapat dipegang bersama. Kita juga menolak sinkretisme, karena sebenarnya ajaran ini hanyalah merupakan lanjutan dari pluralisme keagamaan. /14/
Penutup
Tentunya kita akan mengaitkan kata "apologetika" dengan kegiatan perdebatan antara seorang apologet dengan orang yang menyerang iman Kristen, perdebatan ini bersifat intelektual dan rasional, namum ada kalangan Kristen sendiri yang menganggap bahwa apologetika tidak diperlukan bagi pertumbuhan rohani dan iman yang sehat.
Ada berbagai alasan yang diberikan  oleh mereka yang menolak kegiatan apologetika, antara lain: (1) Apologetika dianggap sebagai kegiatan perdebatan. Bagi beberapa orang perdebatan atau "perang" argumentasi itu dosa.Â
Menurut mereka perdebatan bertentangan dengan kasih Kristiani dan ajaran Alkitab. Mereka yang menganggap apolegetika identik dengan perdebatan biasanya mengambil sikap menghindari dan menolaknya.Â
(2) Apologetika dianggap sebagai kegiatan yang memerlukan kemampuan dan kecakapan khusus. Bagi kebanyakan orang aplogetika terdengar sulit, sangat rasional dan intelektual sehingga hanya dapat dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.
(3) Apologetika dianggap bersifat teoritik ketimbang praktik. Beberapa orang telah mempertentangkan antara teori dan praktik. Mereka menilai bahwa apologetika tidak lebih dari percakapan teoritik abstrak yang tidak berhubungan langsung dengan kenyataan dan kehidupan konkret.Â
(4) Apologetika dianggap sebagai kegiatan yang bersifat defensif. Apologetika secara harafiah berarti pembelaan, dengan demikian apalogetika hanya sebagai kegiatan pembelaan dan bukan merupakan keharusan untuk melakukannya. /15/
Belajar apologetika bukan berarti kira harus turun berdebat atau berperang argumentasi , namum pula bukan berati kira berada pada sikap menghindari atau menolak, kemampuan berapologetika diperlukan sebagai perisai untuk menangkal berbagai ktitik yang menyerang iman Kristen yang cenderung keliru dan menysatkan.Â
Di era sekarang ini kita tiap hari pasti akan bertemu dengan derasnya arus pertukaran informasi, dan diantara pertukaran informasi itu tidak sedikitnya kita akan menemui serangan-serangan yang ditujukan kepada iman Krtisten, disinilah apologetika diperlukan guna menangkal berbagai serangan itu.Â
Sumber-sumber
/2/ http://artikel.sabda.org/perlunya_apologetika
/3/ https://kbbi.web.id/apologetika
/4/Â https://id.wikipedia.org/wiki/Apologetika
/5/ https://id.wikipedia.org/wiki/Apologetika_Kristen Â
/6/ https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=342&res=jpzÂ
/7/ https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=346&res=jpzÂ
/8/ https://kbbi.web.id/relativisme
/9/ https://id.wikipedia.org/wiki/Relativisme#cite_note-KBBI-1
/10/ Â https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=347&res=jpzÂ
/11/ https://aliwoen.wordpress.com/2012/07/18/relativisme/Â
/12/ https://kbbi.web.id/pluralisme
/13/ https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=348&res=jpz
/4/ https://alkitab.sabda.org/resource.php?topic=349&res=jpz
/15/ http://artikel.sabda.org/perlunya_apologetikaÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H