Mohon tunggu...
Audry Shania P
Audry Shania P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Teknologi Digital Bandung

Halo saya Audry Shania Pratiwi mahasiswa tingkat akhir yang memiliki ketertarikan pada Seni

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengertian, Faktor, Indikator Beban Kerja, Kecerdasan Emosional, dan Kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

24 Juni 2024   10:00 Diperbarui: 24 Juni 2024   10:07 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beban kerja

Manusia diciptakan untuk dapat melakukan aktivitas kerja. Manusia diciptakan untuk melakukan bisnis. Otot, yang beratnya sekitar setengah dari berat badan kita, membantu kita menggerakkan dan mengoperasikan tubuh kita. Sedangkan kerja berarti tubuh menerima beban dari luar tubuh. Dengan kata lain, segala pekerjaan menjadi beban bagi orang-orang yang terlibat. Beban ini dapat berupa beban fisik maupun beban mental/kognitif.

Pengertian Beban Kerja

Beban kerja terjadi ketika pegawai, atau kelompok doberikan tugas yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. Pengertian beban kerja merupakan kombinasi antara sumber daya dalam proses bisnis, tuntunan pekerjaan, serta kemampuan dalam bekerja. Beban kerja tersebut mungkin menuntut secara fisik, misalnya pekerjaa kasar, tugas tersebut mungkin menuntut secara intelektual melibatkan kerja emosional dan kerja keras. Liveaman  (2023).

Menurut Meutia & Narpati (2021) Beban kerja adalah tugas yang diberikan kepada karyawan, biasanya disesuaikan dengan pangkat dan jabatan mereka. Safana Dyra Wahyu Putri (2022) Beban kerja didefinisikan sebagai jumlah pekerjaan yang harus dilakukan oleh karyawan secara fisik dan mental.

Faktor Yang Mempengaruhi Beban Kerja

faktor eksternal dan internal mempengaruhi beban kerja. Faktor internal meliputi presepsi motivasi, keinginan, kepercayaan, presepsi, kepuasan , dan sebagainya, serta faktor somatis seperti ukuran tubuh, jenis kelamin, kondisi kesehatan, status gizi, dan sebagainya .

Organisasi pekerjaan, seperti lamanya waktu kerja, waktu istirahat, shift kerja, dan struktur organisasi, serta lingkungan kerja, seperti tingkat kebisingan, intensitas pencahayaan, vibrasi mekanis, dan tekanan udara, adalah faktor eksternal. Arika (2011).

Indikator Beban Kerja

Indikator beban kerja adalah Suwatno dan Priansa (2016):

1. Jumlah waktu tersedia dalam pelaksanaan tugas sesuai

2. Pegawai melakukan aktivitas memerlukan konsentrasi tinggi

3. Pegawai merasa gelisah akibat kebingungan dengan pekerjaannya

Kecerdasan Emosional

Dalam mengerjakan sebuah pekerjaan seseorang mengeluarkan emosional yang dapat mempengaruhi kinerja dengan cara meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola stress, meningkatkan motivasi , dan meningkatkan kemampuan kerja tim.

Pengertian Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional adalah seseorang yang dapat mengatur emosi dengan baik, dan mengatur suasana hati Goleman dan Daniel (2016). Berdasarkan kemampuan tersebut, , Goleman dan Daniel (2016) menyatakan bahwa ada lima wilayah kecerdasan pribadi dalam bentuk kecerdasan emosional, yaitu :

  • Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi emosinya sehingga mereka dapat mengidentifikasi aspek positif dan negatifnya.
  • Kemampuan seseorang untuk mengendalkan emosinya.
  • Kemampuan seseorang untuk memahami emosi dan kepribadian orang lain.
  • Kemampuan seseorang untuk membangun hubungan dengan orang lain bahwa emosi adalah bagian dari diri kita sendiri dan dapat menyenangkan atau sedih.

Menurut Mayar dalam Syahrul dan Nurhafizah (2021) menyatakan emosi sebagai emosi di dalam diri manusia, yang dapat berupa kebahagiaan fisik, mental, atau keinginan. Emosi dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti ketakutan, kemarahan, kecemburuan, kegembiraan, cinta, dan rasa ingin tahu.

Faktor yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosional

Menurut Goleman (2009) dalam Nurita (2012, p. 16) faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional meliputi:

1. Faktor bawaan genetik, seperti temperamen Mereka memiliki empat sifat: penakut, pemberani, periang, dan pemurung. Anak-anak yang takut dan pemurung memiliki sirkuit emosi yang lebih sulit dibangkitkan daripada anak-anak yang pemberani dan periang. Pengalaman, terutama masa kanak-kanak, dapat mengubah temperamen atau pola emosi bawaan lainnya.

2. Faktor lingkungan: kehidupan keluarga adalah sekolah pertama kita untuk mempelajari emosi; dalam lingkungan yang akrab ini, kita belajar bagaimana merasakan perasaan kita sendiri dan bagaimana orang lain menanggapi perasaan kita.

 Goleman (2015, p. 267), menjelaskan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional :

1. Lingkungan keluarga : Anak mempelajari kecerdasan emosional melalui ekspresi mereka; kehidupan keluarga adalah sekolah pertama untuk emosi. Proses emosional yang terjadi selama masa kanak-kanak akan bertahan hingga dewasa. Kehidupan emosional yang dipupuk dalam keluarga sangat bermanfaat bagi setiap orang di masa depan.

2. Lingkungan non keluarga: Ini terkait dengan pendidikan, masyarakat, dan kecerdasan emosional, yang berkembang bersamaan dengan pertumbuhan fisik dan mental. Dalam kebanyakan kasus, pembelajaran ini difokuskan pada suatu kegiatan yang melibatkan emosi yang menyertai situasi orang lain daripada diri sendiri.

Indikator Kecerdasan Emosional

Indikator kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang untuk menggal, memahami, mengelola, dan mengaplikasikan emosi dalam diri sendiri dan dalam berinteraksi dengan orang lain. Indikator kecerdasan emosional sebagai berikut Goleman (2015, p. 16):

  • Kemampuan mengenali emosi diri: Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi dan menggunakan emosinya sendiri saat membuat keputusan.
  • Kemampuan mengelola emosi: Kemampuan seseorang untuk mengelola emosi mereka sendiri, termasuk mengendalikan emosi negatif dan meningkatkan emosi positif.
  • Kemampuan memotivasi diri sendiri: Kemampuan seseorang untuk memahami dan mengelola emosi mereka untuk mencapai tujuan dan sasaran mereka.
  • Kemampuan untuk mengenali emosi orang lain: kemampuan seseorang untuk memahami dan berinteraksi secara efektif dengan emosi orang lain.
  • Kemampuan sosial seseorang adalah kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain secara efektif, seperti berbicara, berbagi, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

Kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

Kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah suatu indikator yang digunakan untuk menilai kemampuan suatu kelompok dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyelenggara pemungutan suara. Kinerja KPPS dapat dilihat dari beberapa aspek, seperti Dian, Dkk. (2022)  :

  • Kualitas Pemungutan Suara: Kualitas pemungutan suara dapat dilihat dari keakuratan hasil pemungutan suara, kecepatan proses pemungutan suara, dan kemampuan dalam menghadapi masalah yang timbul selama proses pemungutan suara.
  • Kemampuan Komunikasi: Kemampuan komunikasi adalah suatu faktor yang penting dalam kinerja KPPS. KPPS harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi efektif dengan masyarakat, termasuk memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang proses pemungutan suara.
  • Kemampuan Manajemen: Kemampuan manajemen adalah bagian penting dari kinerja KPPS. KPPS harus dapat mengelola sumber daya, seperti waktu, biaya, dan tenaga kerja, untuk mencapai tujuan.
  • Kemampuan Adaptasi: Kemampuan adaptasi adalah bagian penting dari kinerja KPPS. KPPS harus dapat beradaptasi dengan berbagai situasi, seperti perubahan cuaca, kekurangan sumber daya, dan masalah lainnya.

Kemampuan Kerja Tim: Kemampuan kerja tim adalah bagian penting dari kinerja KPPS. KPPS harus dapat bekerja sama dengan tim lain, seperti tim administrasi, tim teknis, dan tim keamanan, untuk mencapai tujuan.

Pengertian Kinerja

Kinerja adalah hasil dari proses yang disebutkan dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. "Kinerja adalah hasil kerja karyawan dilihat dari aspek kualitas, kuantitas, waktu kerja, dan kerja sama untuk mencapai tujuan organisasi," Menurut Sutrisno (2016, p. 172). Hidayat et al. (2023) menyatakan bahwa kinerja adalah hasil dari upaya karyawan yang dipengaruhi oleh kemampuan dan persepsi mereka tentang peran dan tugas mereka.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) adalah Budi , Dkk (2021) dan Dian, Dkk (2022):

  • Kualitas Pelatihan: Kualitas pelatihan yang diterima oleh anggota KPPS dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam melaksanakan tugas sebagai penyelenggara pemungutan suara.
  • Keterampilan Komunikasi: Keterampilan komunikasi yang baik antara anggota KPPS dan masyarakat dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang proses pemungutan suara.
  • Keterampilan Manajemen: Keterampilan manajemen yang baik dalam mengelola sumber daya yang tersedia dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam mencapai tujuan organisasi.
  • Keterampilan Adaptasi: Keterampilan adaptasi yang baik dalam menghadapi situasi yang berbeda-beda dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam menghadapi masalah yang timbul selama proses pemungutan suara.
  • Keterampilan Kerja Tim: Keterampilan kerja tim yang baik dalam bekerja sama dengan tim lainnya dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam mencapai tujuan organisasi.
  • Keterampilan Menghadapi Stres: Keterampilan menghadapi stres yang baik dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam menghadapi tekanan yang timbul selama proses pemungutan suara.
  • Keterampilan Menghadapi Perubahan: Keterampilan menghadapi perubahan yang baik dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam menghadapi perubahan yang timbul selama proses pemungutan suara.
  • Keterampilan Menghadapi Konflik: Keterampilan menghadapi konflik yang baik dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam menghadapi konflik yang timbul selama proses pemungutan suara.
  • Keterampilan Menghadapi Tekanan: Keterampilan menghadapi tekanan yang baik dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam menghadapi tekanan yang timbul selama proses pemungutan suara.
  • Keterampilan Menghadapi Kritik: Keterampilan menghadapi kritik yang baik dapat mempengaruhi kinerja KPPS dalam menghadapi kritik yang timbul selama proses pemungutan suara.

Indikator Kinerja

Indikator kinerja menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2015, p. 67), yaitu sebagai berikut :

Kuantitas kerja (Quantity) menunjukkan hasil kerja yang dicapai dari segi keluaran atau hasil tugas rutinitas serta kecepatan dalam menyelesaikan tugas itu sendiri. Semakin banyak kuantitas kerja yang digunakan untuk memenuhi tujuan, semakin cepat tujuan tercapai.

  • Kecepatan
  • Kapasitas (kemampuan)

Kualitas Kerja (Quality) Menunjukkan pekerjaan yang dilakukan dengan keterampilan, ketepatan, dan ketelitian. Kualitas kerja yang baik dapat mencegah kesalahan dalam penyelesaian tugas, yang dapat membantu kemajuan bisnis.

  • Kerapihan
  • Hasil kerja
  • Ketelitian

Tanggung jawab menunjukkan kemampuan karyawan dalam menerima dan melaksanakan pekerjaannya.

  • Pengambilan keputusan
  • Hasil Kerja

Kerja Sama menunjukkan kemampuan karyawan dalam berpartisipasi dan  wbekerja sama dengan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaannya.

  • Jalin Kerjasama
  • Kekompakan

Inisiatif ini menunjukkan semangat untuk menyelesaikan tugasnya dan kemampuan untuk membuat keutusan yang baik tanpa bimbingan.

  • Kemampuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun