“Aku tahu,” aku menemukan jawabannya, “agar mereka bisa saling mencintai.”
“Untuk apa mereka saling mencintai?,” tanyanya padaku.
Aku terdiam. Untuk apa? Aku tidak tahu, dan hanya menggelengkan kepalaku.
“Mencintai, tentu saja tidaklah mudah. Setiap orang dapat dengan mudah mengatakan kepada orang lain ‘Aku mencintaimu’. Tapi, bagaimana dengan isi hatinya saat itu? Takkan ada yang tahu, dan takkan pernah ada yang tahu. Mencintai bukan hanya sekedar kata-kata. Tapi, dari dalam hatimu, kamu juga harus merasakan rasa cinta itu,” Sang Bintang menjelaskan.
“Bagaimana kita tahu bahwa yang kita rasakan itu cinta?,” hal ini semakin membingungkan.
“Hmmm… Banyak orang mengatakan bahwa, jika kamu berdekatan dengan seseorang dapat membuat hatimu berlomba, berarti kamu mencintainya. Tidak, itu tidak benar,”
“Jadi?,”
“Banyak juga yang mengatakan bahwa, jika kamu selalu ingin terus bersama dengannya dan terus ingin berada di sisinya, berarti kamu mencintainya. Itu juga tidak benar,”
“Bagaimana kalau saat bersama dengannya, kamu selalu merasa nyaman dan bahagia, apakah itu berarti kamu mencintainya?,” aku bertanya karena aku pernah mendengar beberapa manusia berkata seperti itu sebelumnya.
Sang Bintang hanya menggelengkan kepala dengan pasti. Meyakinkanku bahwa pernyataan tersebut salah. Aku semakin bingung dan semakin tidak mengerti apa itu ‘mencintai’.
“Tidak ada orang yang dapat mendefinisikan rasa cinta dalam hatinya. Kamu hanya dapat merasakannya, tapi kamu tidak akan dapat mendefinisikannya. Dengan cara apapun. Meski kamu membuka kamus dan mencari arti kata ‘mencintai’, definisi ‘mencintai’ di dalam kamus tak akan pernah cukup, bahkan sangat kurang untuk rasa itu. Jangan pernah mencari definisi ‘mencintai’.. Karena kamu takkan pernah menemukannya..,”
“Jadi bagaimana caranya agar aku tahu bahwa aku mencintai seseorang?,” ini sangat membingungkan.