Mohon tunggu...
Audrey Verina
Audrey Verina Mohon Tunggu... -

I'm an ordinary girl with extraordinary dreams :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Sang Bintang

17 Desember 2010   16:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:38 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Aku mencintaimu, Burung Hantu kecilku,” katanya.

Aku tersipu, “Kenapa kamu mencintaiku? Dan, bagaimana kamu dapat mencintaiku?,”

Sang Bintang terdiam, berpikir sejenak. Dan Sang Bintang berkata, “Aku tidak tahu.. Cinta tak butuh alasan.. Alasan tak dibutuhkan untuk mencintai.. Dan proses untuk mencintai, tak ada yang tahu bagaimana proses mencintai..,”

Benarkah cinta tak pernah butuh alasan? Benarkah tak ada yang tahu bagaimana proses mencintai?
Aku mengulang kembali memoriku, bertanya pada diriku sendiri. Kenapa aku dapat mencintai Sang Bintang? Bagaimana aku mencintai Sang Bintang? Darimana cinta itu datang? Tidak tahu. Semua jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Aku tidak tahu mengapa aku dapat mencintai Sang Bintang. Aku tidak tahu bagaimana caranya sehingga aku dapat mencintai Sang Bintang. Aku juga tidak pernah mengetahui kapan aku mulai mencintai Sang Bintang.

“Bolehkah aku mencintaimu agar aku dapat menjagamu selamanya?,” suara Sang Bintang membuyarkan pikiranku.

Wajahku memerah, aku pun mengangguk.

“Oh ya, maaf semalam aku tidak dapat menemuimu,” Sang Bintang meminta maaf.

“Semalam?,” aku berpura-pura tidak tahu.

“Jangan pura-pura tidak tahu,” Sang Bintang tersenyum, “Aku tahu semalam kamu mencariku, dan menungguku hingga pagi hari datang, dan kamu terus menunggu sampai akhirnya terlelap.”

“Siapa bilang aku mencarimu?,” aku tertawa.

“Sudahlah, katakan saja. Kamu khawatir kan?,”
Aku hanya bisa tertawa. Dan aku yakin, Sang Bintang mengerti maksud di balik tawaku. Kami terdiam sejenak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun