a. Komitmen Terhadap Diplomasi. Strategi ini menekankan keterlibatan diplomatik di antara negara-negara anggota untuk mendorong konsensus tentang perlucutan senjata nuklir dan nonproliferasi. Indonesia secara konsisten menganjurkan dialog keamanan regional yang mencakup diskusi tentang isu-isu nuklir, sehingga meningkatkan rasa saling percaya dan kerja sama di antara negara-negara ASEAN (Ramdhani, 2022).
b. Kepatuhan Terhadap Norma-Norma Internasional. Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam forum-forum internasional yang terkait dengan perlucutan senjata nuklir. Dengan menyelaraskan kebijakan nasionalnya dengan norma nonproliferasi global, Indonesia memperkuat posisinya sebagai pemimpin yang kredibel dalam SEANWFZ. Indonesia menyatakan serta mendukung pentingnya mematuhi perjanjian internasional seperti Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT) (Airlangga, 2020).
c. Promosi Stabilitas Regional. Strategi Indonesia mencakup mempromosikan stabilitas regional melalui langkah-langkah membangun kepercayaan. Ini melibatkan pelaksanaan latihan militer bersama dan berbagi intelijen di antara anggota ASEAN untuk mengatasi ancaman keamanan bersama tanpa menggunakan kemampuan nuklir. Dengan memupuk lingkungan transparansi dan komunikasi, Indonesia bertujuan untuk mengurangi ketegangan yang dapat menyebabkan perlombaan senjata (Kanan & Nuradhawati, 2020).
 Â
5. Kesimpulan dan Rekomendasi.
Â
Seiring Korea Utara terus memajukan program nuklirnya, lanskap geopolitik di Asia Timur semakin kompleks. Ancaman nuklir Korea Utara menciptakan dampak terhadap negara-negara anggota ASEAN, yang mempengaruhi kebijakan keamanan regional, hubungan diplomatik, ekonomi, resiko kemanusiaan, serta resiko lingkungan. Indonesia sebagai anggota terkemuka ASEAN dan negara dengan pengaruh diplomatik yang signifikan, dapat memposisikan dirinya dalam memimpin upaya regional guna mengatasi tantangan yang ditimbulkan oleh tindakan Korea Utara.
 Beberapa rekomendasi bagi Pembuat Kebijakan Mengenai Strategi Indonesia sebagai leader dalam mengurangi dampak program nuklir Korea Utara sekaligus meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional, antara lain:
 -       Indonesia harus memanfaatkan hubungan diplomatiknya untuk mendorong dialog di antara anggota ASEAN dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan mempromosikan diskusi multilateral, Indonesia dapat membantu menciptakan sikap bersatu terhadap proliferasi nuklir. Ini termasuk mengadvokasi dimulainya kembali Perundingan Enam Pihak yang melibatkan Korea Utara, Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, Rusia, dan Amerika Serikat. Pendekatan kolaboratif akan meningkatkan keamanan dan stabilitas regional.
 -       Indonesia juga harus berupaya untuk memperkuat kerangka keamanan yang ada di ASEAN. Ini melibatkan peningkatan mekanisme berbagi intelijen dan latihan militer bersama yang berfokus pada non-proliferasi. Dengan demikian, Indonesia dapat membantu membangun kemampuan pertahanan kolektif yang dapat mencegah potensi ancaman dari Korea Utara sekaligus memastikan bahwa ASEAN tetap bersatu dalam menanggapinya.
 -       Selain langkah-langkah diplomatik dan keamanan, Indonesia harus mengadvokasi insentif ekonomi yang bertujuan untuk mendorong Korea Utara melakukan denuklirisasi. Hal ini dengan usulan pemberian paket bantuan pembangunan atau perjanjian perdagangan yang bergantung pada langkah-langkah yang dapat diverifikasi serta diambil oleh Korea Utara untuk melakukan pelucutan senjata. Prakarsa semacam itu tidak hanya akan menguntungkan kawasan tetapi juga berkontribusi pada upaya perdamaian global.