Velyn  : (sambil membuka pintu) "Kenapa bi?" tanya Velyn
Bi'ica  : "Itu mba, ada telpon.. Dari Mas Rio.." jelas Bi'ica
Velyn  : "Rio??!!" (sangat terkejut dan langsung berlari kearah meja telpon) "Hallo?! Sayang?! Rio?!" panggil Velyn
Rio    : (dengan suara tertatih seperti sedang menahan sakit) "Velyn.. sa.. yaang.. aku.. a.. aku..."
Velyn  : "Kamu kenapa sayang?! Rio! Kamu kenapa?! Kenapa kamu telponnya ke nomer rumah aku? kenapa aku hubungin HP kamu gak bisa-bisa terus?" tanya Velyn panik
Rio    : (masih bersuara seperti menahan sakit) "Maaf, aku baru bisa kasih kabar kamu sekarang, kamu jangan ngira aku yang macem-macem ya, aku beberapa hari ini gak ngasi kamu kabar bukan karna aku cuek dan gak peduli sama kamu, tapi kondisi aku emang lagi gak memungkinkan untuk itu, sekarang ini aku kasih kabar ke kamu supaya kamu gak khawatir sama keadaan dan keberadaan aku, aku gak apa-apa kok sayang.. kamu gak usah khawatir ya.." jelas Rio
Velyn  : "Aku gak percaya kamu sekarang baik-baik aja, suara kamu tuh aneh sayang.. Kamu sekarang lagi dimana?"
Rio   : "Aku di telpon umum deket rumah aku.. Emangnya kamu mau apa?"
Velyn  : "Loh, emangnya HP kamu kemana sayang? HP kamu kenapa? Aku samperin kamu ya, aku mau buktiin langsung kalo kamu itu beneran gak apa-apa.."
Rio   : "Gak usah sayang, ini udah malem.. Aku beneran gak apa-apa kok.."
Velyn  : (terdengar suara batuk dan sesak nafas yang dalam) "Rio?! Sayang?!! kamu kenapa?!! Tolong kamu jawab!" kata Velyn panik