a6: "Iya. Itu adalah salah satu tempat wisata yang mau aku usulkan. & aku sependapat dengan usulmu ini. Kita perlu pergi ke sana meskipun harus menempuh perjalanan agak cukup jauh."
A: "Yup. Jika tidak ada halangan untuk pergi ke sana, itu adalah ide yang bagus."
a6: "Saat ke sana, aku akan bawa kameraku. Aku akan dokumentasikan momen kita di sana & pemandangan alamnya."
A: "Ini akan menjadi perjalanan wisata terpanjang yang pernah kita lakukan. Jadi kita juga harus berangkat pagi-pagi agar kita bisa menikmati lebih lama momen di sana & pemandangannya."
a6: "Jadi kita sudah sepakat ya untuk berwisata ke sana?"
A: "Iya. Kita ke tempat itu saja."
Setelah membicarakan tujuan wisata yang akan ditempuh, mereka berbincang-bincang santai tentang hal-hal lainnya. Tentang isu yang sedang hangat dibahas media massa atau tentang perkembangan IPTEK terkini atau tentang pengalaman & pandangan hidup masing-masing dll. Mereka berbincang cukup lama hingga hampir larut malam. Setelah merasa cukup untuk berbincang-bincang, mereka kemudian pulang & langsung istirahat di rumah masing-masing.
Esok harinya, A dihubungi oleh no telepon yang tidak dikenal. Tanpa tahu siapa & untuk apa orang yang tidak dikenal tersebut menelpon, A mengangkat HPnya.
A: "Selamat siang!" sapanya dengan ramah & sedikit bertanya-tanya tentang siapa yang sedang menghubunginya ini.
?6: "Selamat siang! Apakah ini no HP A ?" tanyanya untuk memastikan bahwa yang dihubunginya adalah orang yang benar.
A: "Iya benar! Saya adalah A. Ini siapa? & apa ada yang bisa saya bantu?" jawabnya sembari bertanya tentang orang yang sedang meneleponnya tersebut.