Mohon tunggu...
akhmad taufiq hariyadi
akhmad taufiq hariyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Majulah Indonesiaku

Aku adalah manusia biasa seperti yang lain. Tetapi aku terus berpikir, merasa & bertindak sehingga sampailah aku pada kata-kata "Inilah aku". Aku punya kesalahan, kelemahan, kekurangan bahkan keburukan, begitupun yang lain. Tetapi aku punya sesuatu yang menjadi kelebihan & ciri khasku, begitupun yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Majulah Indonesiaku (Dialog 12, Perdebatan Menjatuhkan Penulis GerMeIn)

5 Desember 2015   09:20 Diperbarui: 5 Desember 2015   10:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dialog 12: Perdebatan menjatuhkan penulis GerMeIn

Saat siang hari pada waktu jam makan siang, orang optimis berada di sebuah warung makan dekat jalan raya lintas propinsi. Orang tersebut baru selesai makan & hendak pergi ke luar. Tetapi ada seorang pria yang membencinya datang mendekat & mengajaknya untuk membicarakan sesuatu.

Orang benci: "Permisi, sebelum kamu pergi dari sini, boleh kita ngobrol-ngobrol dulu?"

Orang optimis: "Apa ada hal penting yang mau dibicarakan?"

Orang benci: "Iya. Hal yang sangat penting, terkait dirimu."

Orang optimis: "Bukankah anda, orang yang benci padaku? Lalu hal penting seperti apa yang perlu kita bicarakan?"

Orang benci: "Ini tentang tulisanmu. Aku sudah lama sekali ingin memperbincangkannya lebih dalam denganmu. Karena selama ini aku belum berkesempatan secara langsung memperdebatkan apa yang kamu tuliskan."

Orang optimis: "Baik. Aku dengan senang hati menanggapi apa yang selama ini menjadi ganjalan di hati anda yang ingin disampaikan padaku." 

Orang benci: "Kamu orang yang banyak omong. Ngomongmu ngawur & tanpa dasar, bertele-tele & berputar-putar tanpa arah & tujuan yang jelas. Omonganmu tak bermakna & tidak berbobot. Omonganmu itu nyaring bunyinya tapi tak berisi & tak berarti alias tong kosong nyaring bunyinya."

Orang optimis: "Aku sudah pernah menyinggung & membahas pernyataan seperti yang anda katakan. Jika anda sudah membacanya, seharusnya anda tidak akan berkata-kata seperti ini."

Orang benci: "Untuk apa aku membaca tulisanmu yang isinya cuma omong kosong semua? Percuma! Tidak ada gunanya & hanya buang-buang waktuku saja."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun