Orang optimis: "Sebanyak itukah kejelekanku?"
Orang benci: "Bahkan lebih banyak lagi jika aku mau mengatakannya semua."
Orang optimis: "Dengan begitu banyaknya kejelekanku yang anda ketahui, berarti anda telah sangat mengenalku?"
Orang benci: "Tentu. Aku sangat mengenali semua kejelekan yang ada pada dirimu. Bahkan aku terkadang merasa muak denganmu. Jadi dalam pandanganku, kamu adalah orang yang tidak ada artinya."
Orang optimis: "Tapi tadi anda berkata bahwa anda tidak mau mengenalku & tidak suka semua hal tentangku, tapi mengapa anda malah mencari tahu kejelekanku?" Â
Orang benci: "Kok kamu malah memutar balikkan perkataan? Karena aku tidak suka kamu, maka aku mencari-cari semua kejelekanmu. Jadi kamu jangan mengotak atik & membolak-balik logika sederhana ini."
Orang optimis: "Nah..Kata anda: tidak suka semua hal tentangku & tidak mau mengenalku, jika anda mencari-cari kejelekanku berarti anda mau mengenalku & suka hal-hal jelek tentangku."
Orang benci: "Loh..kok malah kamu membolak-balikkan kata-kataku? Pokoknya aku benci kamu & aku benci semua hal tentangmu. Aku sangat benci dengan semua yang kamu katakan & kamu lakukan. Pokoknya semua hal tentangmu adalah salah & omong kosong."
Orang optimis: "Mana yang salah & cuma omong kosong?"
Orang benci: "Pokoknya semuanya tidak benar & tak berarti apapun."
Orang optimis: "Inti sari tulisanku adalah mengenali potensi diri (minat-bakat & bidang yang dikuasai) kemudian bergerak maju menuju aktualisasi diri. Dari inti sari tulisanku, mana yang tidak benar & tidak berarti?"Â