Mohon tunggu...
akhmad taufiq hariyadi
akhmad taufiq hariyadi Mohon Tunggu... Administrasi - Majulah Indonesiaku

Aku adalah manusia biasa seperti yang lain. Tetapi aku terus berpikir, merasa & bertindak sehingga sampailah aku pada kata-kata "Inilah aku". Aku punya kesalahan, kelemahan, kekurangan bahkan keburukan, begitupun yang lain. Tetapi aku punya sesuatu yang menjadi kelebihan & ciri khasku, begitupun yang lain.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Majulah Indonesiaku (Dialog 12, Perdebatan Menjatuhkan Penulis GerMeIn)

5 Desember 2015   09:20 Diperbarui: 5 Desember 2015   10:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Orang benci: "Alah! Aku sangat benci orang yang bermulut besar sepertimu. Kata-katamu ini terlalu dibesar-besarkan & dimanis-maniskan. Jadi jangan membodohiku dengan kata-kata ajaib & bombastis seperti itu, karena aku paling muak dengan kata-kata yang terlalu muluk-muluk & tidak nyata yang hanya melenakan & menjauhkan diri dari kenyataan yang sebenarnya."

Orang optimis: "Kalau begitu aku sederhanakan lagi konsepnya yakni: "aku ingin Indonesiaku maju". Jika disederhanakan lagi "aku ingin maju". Jika aku & orang Indonesia lainnya maju, maka negara Indonesia pun ikut maju. Bukankah ide ini begitu sederhana & jelas? 

Orang benci: "Apanya yang jelas? Kamu terlalu naif jika berharap Indonesia maju jika situasi & kondisi Indonesia seperti saat ini. Lagi pula hanya seorang diri sepertimu yang berharap & bermimpi besar seperti itu adalah hal yang sia-sia & tidak ada manfaatnya. Kamu ini jangan membuatku menertawai apa yang kamu lakukan."

Orang optimis: "Meski terlihat sulit, tapi aku harus tetap optimis. Bukankah jika Indonesia maju, maka kita-pun akan merasakan manfaat dari kemajuan tersebut? Bukankah hal ini menguntungkan anda & aku? Jadi apanya yang salah & mengapa anda begitu membenciku?"

Orang benci: "Kamu ini lebih buruk dari orang bodoh atau apa? Seolah-olah kamu tidak tahu & pura-pura tidak mengerti apa kesalahanmu. Jangan berlagak polos & merasa tidak punya salah seperti itu. Pikirkanlah sendiri apa salahmu & mengapa aku membencimu."

Orang optimis: "Tadi anda bilang omonganku bagaikan tong kosong yang nyaring bunyinya, jadi omonganku selangit tapi kosong artinya."

Orang benci: "Itu salah satunya & jika kamu sudah memahaminya maka seharusnya kamu tahu apa yang harus kamu lakukan. Jadi jangan pura-pura seperti orang bodoh seperti itu. Dasar tidak tahu diri!" 

Orang optimis: "Jika seperti itu, berarti omonganku tidak ada gunanya bagi anda, jadi mengapa anda tidak abaikan saja? Bukankah tadi anda juga bilang membaca tulisanku hanya buang-buang waktu saja? Lalu mengapa anda repot-repot menanggapi & membantah tulisan-tulisanku?"

Orang benci: "Kok jadi berbalik memojokkanku? Siapa juga yang mau membaca & memahami tulisanmu? Aku tidak peduli & tidak sudi melihat tulisanmu apalagi sampai membaca & memahaminya. Jadi jangan coba-coba mengubah pikiranku untuk membaca & memahami tulisanmu."

Orang optimis: "Tapi tulisan-tulisanku tidak berisi & mengarahkan kepada hal-hal negatif malah justru tulisan-tulisanku untuk mengajak orang-orang kepada hal-hal positif & menghindari hal-hal negatif."

Orang benci: "Tadi sudah kubilang bahwa aku tidak peduli & tidak sudi melihat tulisanmu. Jadi untuk apa kamu terus membela diri & mencari-cari alasan untuk mempertahankan tulisanmu dari kritikan & kecamanku serta tidak mengakui keburukan, kesalahan, kekurangan, & kelemahanmu yang aku tunjukkan padamu? Kamu memang orang yang munafik, menampakkan diri pada orang lain agar terlihat berhati baik padahal sebenarnya kamu orang yang berhati buruk, kamu berpura-pura terlihat rendah hati padahal di hatimu kamu meninggi-ninggikan dirimu sendiri, kamu berkata-kata seolah kamu orang yang bersih & suci padahal kamu orang yang kotor, kamu berlagak seperti orang yang terhormat & mulia padahal kamu orang yang memalukan & hina, kamu sok menasehati orang padahal dirimu tidak mau dinasehati, kamu sok benar padahal kamu orang yang banyak kesalahan, semua yang kamu lakukan adalah sandiwara & kepalsuan untuk menipu orang-orang yang tidak berpikir panjang & mudah dibodohi, kamu bersembunyi di balik topeng kesempurnaan untuk menutupi cacat & cela yang ada padamu."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun