"Ada apa kamu menyuruhku datang ke sini?" tanya Arini dengan nada ketus.
"Aku... aku ingin minta maaf, Rin. Aku salah sudah menuduhmu yang tidak-tidak. Aku
menyesal sudah kasar padamu," jawab Damar dengan suara lirih.
Arini tersenyum sinis. "Maaf? Semudah itukah kamu meminta maaf setelah semua katamu yang
menghancurkan hatiku?"
Damar menjawab. Ia tak tahu harus berkata apa. Ia merasa bersalah dan bodoh. Ia tak pernah
menyangka bahwa sikapnya yang kekanak-kanakan bisa membuat Arini berubah menjadi seperti
ini.
"Aku sudah tidak mencintaimu lagi, Damar. Aku sudah menemukan seseorang yang lebih
menghargaiku," kata Arini sambil menatap tajam ke arah Damar.
Damar terkejut. Ia tidak menyangka Arini akan berkata seperti itu. Ia merasa seperti ditikam