Â
Keberhasilan   pendidikan  di  madrasah  sangat  tergantung  pada Proses  belajar mengajar di kelas.  Dalam pembelajaran di sekolah,  terdapat banyak  unsur  yang  saling  berkaitan  dan  menentukan keberhasilan dalam proses  belajar  mengajar.  Unsur-unsur  tesebut  adalah :  pendidik  (guru), Peserta  didik  (siswa),  kurikulum,  pengajaran,  tes  dan  lingkungan.
MA An-Nur Tebing Suluh  adalah  satu -- satunya  madrasah  yang  terletak di  Tebing  Suluh  Kecamaan  Lempuing  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir. Berdasarkan  pengamatan  penulis  dalam  mengampu  mata  pelajaran  fiqih di  MA An-Nur,  khususnya  pada  kelas  X dijumpai  kondisi  minat  belajar siswa dalam mata pelajaran fiqih, khususnya  tentang  materi  sholat jenazah  rendah.  Penggunaan   metode   demonstrasi   diharapkan  dapat  meningkatkan  pemahaman  siswa  akan  materi  yang  di sampaikan  guru.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan permasalahan yaitu Apakah  dengan   menggunakan   metode  demonstrasi  dapat meningkatkan  minat  belajar  fiqih  siswa  kelas  X  MA An-Nur  Kabupaten  Ogan  Komering  Ilir?
Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus untuk melihat peningkatan minat belajar dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran mata pelajaran fiqih melalui metode demonstrasi.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar Fikih siswa kelas X MA An-Nur Tebing Suluh.
Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dengan tiga siklus.
Penelitian ini dilaksanakan di MA An-Nur Tebing Suluh, tepatnya di kelas X dengan jumlah siswa sebanyak 18 siswa. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: (1) Tes, (2) Observasi, (3) Wawancara singkat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar Fikih mengalami peningkatan setelah dilaksanakannya strategi Demonstrasi di setiap siklus yang dilakukan oleh peneliti. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata di setiap siklusnya.
Pada siklus I nilai yang tuntas sesuai KKM adalah  sebanyak 3 siswa atau  hanya  16,66 %. Dengan  demikian  dapat  diketahui bahwa rata-rata pemahaman  siswa  dalam  materi  ini  masih  lebih  rendah  dari nilai yang ditetapkan sekolah.     Â
Pada siklus II telah  terjadi  peningkatan  hasil  belajar  siswa  yang  mencapai  nilai  KKM yakni meningkat  menjadi 14 siswa  atau (77,78 %).
- 1
- 2
- 3
- 4
- 5
- 6
- 7
- 8
- 9
- 10
- 11
- 12
- 13
- 14
- 15
- 16
- 17
- 18
- 19
- 20
- 21
- 22
- 23
- 24
- 25
- 26
- 27
- 28
- 29
- 30
- 31
- 32
- 33
- 34
- 35
- 36
- 37
- 38
- 39
- 40
- 41
- 42
- 43
- 44
- 45
- 46
- 47
- 48
- 49
- 50
- 51
- 52
- 53
- 54
- 55
- 56
- 57
- 58
- 59
- 60
- 61
- 62
- 63
- 64
- 65
- 66
- 67
- 68
- 69
- 70
- 71
- 72
- 73
- 74
- 75
- 76
- 77
- 78
- 79
- 80
- 81
- 82
- 83
- 84
- 85
- 86
- 87
- 88
- 89
- 90
- 91
- 92
- 93
- 94
- 95
- 96
- 97
- 98
- 99
- 100
- 101
- 102
- 103
- 104
- 105
- 106
- 107
- 108
- 109
- 110
- 111
- 112
- 113
- 114
- 115
- 116
- 117
- 118
- 119
- 120
- 121
- 122
- 123
- 124
- 125
- 126
- 127
- 128
- 129