Activity diagram berfokus pada alur kerja secara keseluruhan, tetapi tidak memberikan detail tentang bagaimana setiap aktivitas individu dilakukan. Untuk menggambarkan detail aktivitas, diperlukan diagram atau dokumentasi lain seperti flowchart atau prosedur operasi standar.
5. Tidak menggambarkan waktu atau durasi
Activity diagram tidak secara eksplisit menunjukkan waktu atau durasi dari setiap aktivitas. Informasi ini mungkin penting dalam beberapa konteks, seperti analisis kinerja atau optimasi proses.
6. Kurang fleksibel dalam menggambarkan pengulangan
Meskipun activity diagram dapat menunjukkan pengulangan dengan menggunakan loop, namun penggambaran ini kurang fleksibel dan kurang intuitif dibandingkan dengan diagram lain seperti flowchart.
7. Membutuhkan pelatihan dan pemahaman UML
Untuk memahami dan menggunakan activity diagram dengan benar, diperlukan pelatihan dan pemahaman tentang notasi dan aturan Unified Modeling Language (UML). Ini dapat menjadi tantangan bagi orang yang tidak terbiasa dengan UML.
Meskipun memiliki kekurangan-kekurangan ini, activity diagram tetap menjadi alat yang bermanfaat dalam memodelkan dan memvisualisasikan alur kerja, terutama ketika digunakan dalam kombinasi dengan diagram UML lainnya untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang sistem atau proses yang sedang dimodelkan.
Langkah Langkah Membuat Diagram Activity
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat activity diagram:
1. Identifikasi proses atau use case yang akan dimodelkan