Sebagai bagian dari UML, activity diagram dapat diintegrasikan dengan diagram lain seperti use case diagram, sequence diagram, atau class diagram. Ini memberikan pandangan yang lebih komprehensif tentang sistem atau proses yang sedang dimodelkan.
Dengan kelebihan-kelebihan ini, activity diagram menjadi alat yang sangat berguna untuk memodelkan, memvisualisasikan, menganalisis, dan mengoptimalkan alur kerja dalam berbagai konteks, baik di bidang bisnis maupun pengembangan sistem atau perangkat lunak.
Â
Activity diagram memang memiliki banyak kelebihan, tetapi juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1. Tidak menggambarkan data atau objek
Activity diagram berfokus pada aliran kontrol dan urutan aktivitas, tetapi tidak secara eksplisit menunjukkan data atau objek yang terlibat dalam proses. Untuk menggambarkan data atau objek, diperlukan diagram UML lain seperti class diagram atau object diagram.
2. Tidak menggambarkan peran atau actor
Activity diagram tidak menunjukkan peran atau aktor yang bertanggung jawab untuk setiap aktivitas. Informasi ini biasanya digambarkan dalam use case diagram atau sequence diagram.
3. Kompleksitas dapat meningkat dengan cepat
Ketika alur kerja menjadi semakin kompleks dengan banyak percabangan, penggabungan, dan aktivitas paralel, activity diagram dapat menjadi rumit dan sulit untuk dipahami. Ini dapat mengurangi kejelasan dan tujuan utama dari penggunaan diagram.
4. Kurang detail dalam aktivitas individu