Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pura-pura Sibuk: Fenomena "Fake Productivity" di Era Modern

28 Juni 2024   22:54 Diperbarui: 28 Juni 2024   22:56 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar sibuk. (sumber gambar: Andreas Klassen on Unsplash)

Berpura-pura sibuk sering menghabiskan waktu pada tugas-tugas yang tidak penting atau bernilai rendah hanya untuk terlihat produktif.

Akibatnya, waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk pekerjaan yang lebih kritis dan bernilai tinggi menjadi terbuang.

Pura-pura sibuk mengalihkan perhatian dari tugas-tugas yang sebenarnya penting dan mendesak. Ini berarti proyek-proyek penting mungkin tertunda, dan tujuan utama organisasi tidak tercapai tepat waktu atau on time.

Kedua, Menurunkan Moral

Selain mengurangi efisiensi dan produktivitas, juga memiliki dampak yang merusak moral tim. Ketika rekan kerja melihat perilaku berpura-pura sibuk, mereka mungkin merasa frustrasi atau kurang termotivasi.

Rekan kerja yang benar-benar produktif merasa tidak adil ketika melihat kita yang berpura-pura sibuk tetap mendapatkan pengakuan atau penghargaan yang sama. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan perasaan mereka tidak dihargai.

Ketika orang-orang yang produktif melihat bahwa manajemen tidak dapat membedakan antara kesibukan palsu dan produktivitas nyata, mereka akan kehilangan kepercayaan terhadap sistem penilaian kinerja perusahaan. Ini bisa menyebabkan penurunan moral secara keseluruhan.

Dengan pura-pura sibuk dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan kerja yang toksik. Karena kita merasa harus berpura-pura sibuk untuk mempertahankan pekerjaan kita, ini menciptakan tempat kerja yang tidak sehat dan suasana kerja yang negatif.

Akhirnya akan tidak kolaboratif. Kita lebih fokus pada cara kerja yang terlihat sibuk daripada bekerja sama tim untuk mencapai tujuan bersama, yang mengurangi efektivitas tim.

Ketiga, Menghambat Inovasi

Fokus pada kegiatan yang tidak produktif dapat menghambat inovasi dan kemajuan di tempat kerja. Inovasi adalah kunci untuk pertumbuhan dan adaptasi dalam dunia kerja, terutama dunia bisnis yang cepat berubah, tetapi perilaku pura-pura sibuk dapat merusak kemampuan organisasi untuk berinovasi.

Ketika kita yang pura-pura sibuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk tugas-tugas yang tidak penting hanya untuk terlihat sibuk, akhirnya kita kehilangan kesempatan untuk memikirkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat membantu organisasi berkembang.

Cara Mengatasi Fake productivity

Nah, mari kita melihat bagaimana cara mengatasi pura-pura sibuk seperti ini.

Pertama, Prioritaskan Tugas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun