Berpura-pura sibuk sering menghabiskan waktu pada tugas-tugas yang tidak penting atau bernilai rendah hanya untuk terlihat produktif.
Akibatnya, waktu dan energi yang seharusnya digunakan untuk pekerjaan yang lebih kritis dan bernilai tinggi menjadi terbuang.
Pura-pura sibuk mengalihkan perhatian dari tugas-tugas yang sebenarnya penting dan mendesak. Ini berarti proyek-proyek penting mungkin tertunda, dan tujuan utama organisasi tidak tercapai tepat waktu atau on time.
Kedua, Menurunkan Moral
Selain mengurangi efisiensi dan produktivitas, juga memiliki dampak yang merusak moral tim. Ketika rekan kerja melihat perilaku berpura-pura sibuk, mereka mungkin merasa frustrasi atau kurang termotivasi.
Rekan kerja yang benar-benar produktif merasa tidak adil ketika melihat kita yang berpura-pura sibuk tetap mendapatkan pengakuan atau penghargaan yang sama. Hal ini dapat menyebabkan ketidakpuasan dan perasaan mereka tidak dihargai.
Ketika orang-orang yang produktif melihat bahwa manajemen tidak dapat membedakan antara kesibukan palsu dan produktivitas nyata, mereka akan kehilangan kepercayaan terhadap sistem penilaian kinerja perusahaan. Ini bisa menyebabkan penurunan moral secara keseluruhan.
Dengan pura-pura sibuk dapat berkontribusi pada terciptanya lingkungan kerja yang toksik. Karena kita merasa harus berpura-pura sibuk untuk mempertahankan pekerjaan kita, ini menciptakan tempat kerja yang tidak sehat dan suasana kerja yang negatif.
Akhirnya akan tidak kolaboratif. Kita lebih fokus pada cara kerja yang terlihat sibuk daripada bekerja sama tim untuk mencapai tujuan bersama, yang mengurangi efektivitas tim.
Ketiga, Menghambat Inovasi
Fokus pada kegiatan yang tidak produktif dapat menghambat inovasi dan kemajuan di tempat kerja. Inovasi adalah kunci untuk pertumbuhan dan adaptasi dalam dunia kerja, terutama dunia bisnis yang cepat berubah, tetapi perilaku pura-pura sibuk dapat merusak kemampuan organisasi untuk berinovasi.
Ketika kita yang pura-pura sibuk lebih banyak menghabiskan waktu untuk tugas-tugas yang tidak penting hanya untuk terlihat sibuk, akhirnya kita kehilangan kesempatan untuk memikirkan ide-ide kreatif dan inovatif yang dapat membantu organisasi berkembang.
Cara Mengatasi Fake productivity
Nah, mari kita melihat bagaimana cara mengatasi pura-pura sibuk seperti ini.