Mohon tunggu...
Asyer Arwadi Bulan
Asyer Arwadi Bulan Mohon Tunggu... Lainnya - Hamba Tuhan

Terus belajar

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pura-pura Sibuk: Fenomena "Fake Productivity" di Era Modern

28 Juni 2024   22:54 Diperbarui: 28 Juni 2024   22:56 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar sibuk. (sumber gambar: Andreas Klassen on Unsplash)

Mari ciptakan fokus pada tugas-tugas kita yang memberikan dampak besar dan penting untuk tujuan jangka panjang adalah kunci untuk mengatasi perilaku fake productivity.

Tentukan apa yang benar-benar penting untuk mencapai tujuan jangka panjang. Fokus pada tugas yang langsung mendukung pencapaian tujuan ini.

Setiap hari, buat daftar tugas yang perlu diselesaikan dan urutkan berdasarkan tingkat prioritasnya. Fokuskan energi dan waktu pada tugas yang paling penting terlebih dahulu.

Hambatan besar dalam mengatasi hal ini adalah gangguan dan kecenderungan untuk teralihkan dari tugas-tugas yang sebenarnya penting.

Usahakan untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan hindari godaan untuk mengejar aktivitas yang hanya tampak produktif.

Kedua, Evaluasi dan Tinjau Kembali

Secara teratur tinjau kembali cara kita menghabiskan waktu dan pastikan bahwa kita benar-benar fokus pada tugas-tugas yang memberikan nilai tambah yang signifikan bagi tujuan jangka panjang kita.

Dengan mempraktikkan prioritas ini, kita dapat mengurangi perilaku fake productivity dan lebih efektif dalam mencapai tujuan kita secara berkelanjutan.

Setiap kita harus memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang terhubung langsung dengan tujuan organisasi. Ini membantu menetapkan arah yang jelas dan mengurangi kemungkinan fokus pada aktivitas yang tidak produktif.

Lakukan evaluasi kinerja kita secara teratur, baik dalam bentuk review tahunan atau lebih sering jika diperlukan. Evaluasi ini harus melibatkan diskusi yang terfokus pada pencapaian hasil konkret dan dampak yang dihasilkan.

Jangan hanya berfokus pada kuantitas atau penyelesaian tugas, tetapi juga kualitas dan dampaknya. Berikan umpan balik yang jelas tentang bagaimana kontribusi kita mendukung tujuan organisasi.

Buat lingkungan di mana kita merasa nyaman untuk berbagi kemajuan kita dan meminta bantuan jika diperlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun