Tanpa terasa aku akhirnya menikmati pekerjaan baru sebagai pengajar ketrampilan. Bahkan uang hasil mengajar bisa aku gunakan untuk menambah biaya melanjutkan pendidikan formal yang bisa mendukungku menjadi Konsultan Pendidikan saat ini. Sekarang pun aku masih sering mengajar ketrampilan untuk berbagi ilmu yang aku punya. Ada banyak pelajaran hidup yang diberikan oleh ibu.Â
Yang paling penting dan selalu aku ingat adalah kesabaran yang dicontohkan ibuku dalam menjalani hidup. Menurut ibuku, tujuan hidup adalah untuk sabar karena surga hanya akan diberikan bagi orang sabar.Â
Di saat itulah aku selalu menemaninya di rumah. Aku rela bekerja full time di rumah dan hanya pergi kalau ada urusan yang sangat penting dan tidak bisa diwakilkan. Atau sekedar untuk refreshing menghilangkan kejenuhan. Selain itu waktuku hampir sepenuhnya untuk ibuku dan anak-anakku. Aku menemani beliau ngobrol dan memasak untuknya. Dari yang tadinya aku gak suka masak, akhirnya aku memasak dan itu untuk ibuku.Â
Sekarang, walaupun ibuku sudah tiada tapi hadiah terbaik yang ia berikan untukku tidak akan pernah hilang sampai kapanpun juga. Tuntunan hidup yang ia berikan juga bekal hidup berupa ketrampilan yang akan selalu aku bagi untuk banyak orang. Hadiah terbaik ibu untukku akan abadi sepanjang waktu sampai akhir hayatku.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H