Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pilihan dan Keberanian

12 April 2019   12:59 Diperbarui: 12 April 2019   13:09 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

5.     Pilihanyang sangat mendasar dan sangat berani adalah ketekunan, kesabaran, dalam doapenuh keimanan dan membawa ketenangan serta kedamaian.

Menutuppaparan permenungan ini saya sampaikan pengakuan jujur penuh perspektif, dari temandan sahabat saya seorang sekretaris RT, pekerja administrasi Koperasi Unit Desa,anggota/aktivis Takmir masjit, kepada saya katanya : "Pak, saya sekarang tidaklagi ikut jadi panitya pemilu di TPS, karena saya drop out, sekarang semuaharus punya tanda amat SMA."

Orangini saya nilai teman yang kaya dengan keberanian untuk hidup dan bisa......dan aaah negaraku punya kemajuan.

Semogabermanfaat. Maafkan kekurangan-kekurangannya. Tolong terima salam hormatku.

Ganjuran, April 12, 2019. Emmanuel Astokodatu.

Bacaan :

*) PaulG.Stoltz PhD, Adversity Quotient, alih bahasa T.Hermaya, PT GramediaW.I.Jakarta,2000.

**)Ritha J.Nainggolan CS, Personal Success Cockpit,Penerbit PT Elex Media Kom.Jakarta.2013

***)Margie Warrell,Brave, alih bahasa Novia Angelina, PT Elex Media Komputindo, Jak,2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun