Sementara untuk efsiensi dan konservasi energi, disebutkan bahwa akan diperlukannya desan bangunan hijau/ramah lingkungan melalui penerapan sistem manajemen seperti sistem manajemen sirkulasi air, efisiensi pencahayaan, serta sistem pendinginan distrik.Â
Desain konsep ibu kota baru Negara Kesatuan Republik Indonesia memang mampu menunjukkan nilai pelestarian dan ramah lingkungan serta kombinasi antara kota pemerintahan berbasis keberlanjutan dan teknologi modern yang mendukung revolusi industri serta pemerhatian penuh terhadap efisiensi. Banyak kota dari berbagai negara dibelahan dunia yang telah menerapkan dan mengimplementasikan konsep Green City/Forest City antara lain Bristol (South West England), San Fransisco (Amerika Utara), Â serta Singapura.
Pemerintah Republik Indonesia juga akan mengusahakan ibu kota baru sebagai simbol identitas bangsa, ibu kota modern dengan standart internasional, serta ibu kota negara yang memiliki tata kelola pemerintahan yang efektif dan efisien. Maka pemerintah juga melihat dari aspek wilayah untuk ibu kota negara yang baru.Â
Menurut Bappenas, Kalimantan Timur berada di lokasi strategis, dimana secara geografis Kalimantan Timur berada di tepat tengah wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Letak yang strategis ini mendukung representasi keadilan dan sebagai pendorong kecepatan pengembangan wilayah KTI (Indonesia Centris).Â
Selain letak Provinsi Kalimantan Timur yang strategis untuk ibu kota negara yang baru, ketersediaan lahan yang luas dan melimpah milik pemerintah/BUMN Perkebunan juga masih banyak tersedia, maka dapat disimpulkan hal ini mampu mengurangi biaya investasi. Provinsi Kalimantan Timur selain memiliki letak kawasan yang strategis, kawasan tersebut juga bebas bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, tsunami, banjir, erosi, serta kebakaran lahan gambut dan kebakaran hutan.Â
Kemudian tersedianya sumber air yang cukup melimpah dan bebas dari pencemaran, mengingat kondisi air di DKI Jakarta bisa dibilang sangat tercemar dan tentunya mengganggu kesehatan masyarakat. Kalimantan Timur memang memiliki letak yang sangat strategis, letaknya dekat dengan kota eksisting yang sudah berkembang. Hal ini penting untuk efisiensi investasi awal kebutuhan infrastruktur untuk ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baru.Â
Akses menuju kota-kota pendukung juga dibilang mudah, karena dengan akses mobilitas atau logistik bisa melalui bandara, pelabuhan, dan jalan umum.Â
Ketersediaan pelabuhan laut juga dinilai sangat penting, mengingat Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara Martim, dengan jumlah lautan atau perairan serta sumberdaya yang lebih besar melalui konektivitas tol laut antar pulau yang tentunya memudahkan distribusi. Tingkat fasilitas kota pendukung juga diperhatikan, seperti air minum, sanitasi, listrik, serta jaringan komunikasi yang memadai untuk dikembangkan.
Selain itu, Kalimantan Tmur yang nantinya akan menjadi provinsi dari ibu kota Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baru tentunya akan menjadi kota yang heterogen, dimana akan banyak pendatang baru dari Pulau Jawa hingga masyarakat dari kota lain, dimana mereka berasal dari suku yang bermacam-macam, serta memiliki adat istiiadat serta memeluk agama yang berbeda-beda. Maka potensi konflik sosial di Kalimantan Timur harus rendah, sehingga memiliki daya budaya yang terbuka terhadap pendatang, kawasan ibu kota baru juga harus mampu meminimalisir dampak negatif terhadap komunitas lokal.Â
Maka dari itu, perlu juga agar selalu menjaga kesatuan dan persatuan selayaknya simbol Negara Kesatuan Republik Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Â Walaupun ibu kota Negara Republik Indonesia akan dipindahkan dari DKI Jakarta ke luar Pulau Jawa, pembangunan dan perbaikan Jakarta tidak akan diabaikan pemerintah. Banyaknya permasalahan membutuhkan banyak pula perbaikan untuk kenyamanan dan kesejahteraan warga di DKI Jakarta.Â
Mengingat bahwa udara di DKI Jakarta sudah bisa dibilang menjadi salah satu kota dengan udara terburuk di dunia membuat pemerintah khawatir akan kesehatan warganya.Â