Mohon tunggu...
Yulianto
Yulianto Mohon Tunggu... Penerjemah - Menulis saja

Menulis saja

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Cara Media Memanipulasi Opini Anda

11 Mei 2018   03:03 Diperbarui: 11 Mei 2018   03:31 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: ISmuggleJewsForAppleJuice/imgur

Sebuah produk akan melekat dan terngiang dalam otak masyarakat ketika pemberitaannya dilakukan secara berulang-ulang (bertahap). Contoh yang paling sering ditemukan adalah bagaimana media mengubah opini masyarakat dan mempopulerkan kebiasaan merokok di pertengahan abad ke-20.

Bersikap Sangat Baik

Ilustrasi: brightside.me
Ilustrasi: brightside.me
Beberapa iklan menggunakan bahasa, argumen, simbol, dan intonasi tertentu untuk menarik simpati. Contohnya, sebuah produk biasanya akan diperkenalkan dengan mengaitkan produk tersebut kepada kebaikan tertentu atau simbol tertentu. 

Banyak ditemukan di Televisi iklan rokok yang mengaitkan rokok tersebut dengan orang yang memiliki kreativitas tinggi atau seni yang tinggi, atau jika ingin jadi laki, minumlah minuman tertentu. Begitupun ketika media memperkenalkan tokoh-tokoh. Komunikasi semacam itu membuat orang kurang kritis namun dapat membawa kepopuleran secara instan.

Semakin banyak emosi terlibat, semakin anda kurang berpikir

Ilustrasi: ISmuggleJewsForAppleJuice/imgur
Ilustrasi: ISmuggleJewsForAppleJuice/imgur
Berita dan emosi selalu berjalan bersama, dan tidak ada yang baik mengenai hal itu. Emosi tidak membiarkan seseorang melihat fakta secara kritis dan obyektif. 

Emosi memblokir bagian rasional dari pikiran seseorang. hal ini sering mengarahkan seseorang pada distorsi realitas. Semakin banyak sisi emosional dalam sebuah berita atau informasi maka akan semakin mudah menggiring opini masyarakat.

Mendorong orang-orang untuk menyukai produk-produk yang tidak berkualitas

Ilustrasi. brightside.me
Ilustrasi. brightside.me
Media sering meyakinkan masyarakat bahwa keren menjadi bodoh, vulgar, dan kasar melalui beragam informasi dan tayangan yang tidak berkualitas. Inilah alasan mengapa kita memiliki begitu banyak acara TV, komedi, tabloid yang isinya seringkali tak bermanfaat.

Media menggunakan cara ini bukan hanya untuk tujuan rekreasi tetapi juga untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah yang benar-benar serius.

Membuat orang-orang merasa bersalah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun