Di era digitalisasi, laju arus informasi kian tak terbendung. Jika dahulu kita hanya punya media konvensional seperti media cetak dalam memnuhi kebutuhan informasi yang aksesnya terbatas. Kini pemenuhan kebutuhan informasi sudah jauh lebih mudah. Saat ini media dalam jaringan dan media sosial merupakan primadona bagi masyarakat dalam mengakses berbagai informasi yang mereka butuhkan.Â
Semakin maraknya media daring dan medsos tak hanya memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama dalam hal kemudahan memperoleh informasi. Namun, bertebarannya media daring dan medsos juga membawa kekhawatiran akan semakin mudahnya penyebaran berita bohong di masyarakat yang dapat menggiring opini masyarakat kepada kepentingan tertantu oleh pihak yang tak bertanggungjawab.
Sebagai generasi yang tumbuh di era smartphone, masyarakat juga dituntut untuk memiliki kemampuan smart think terutama dalam menganalisa berbagai informasi yang diperoleh dari media daring dan media sosial.Â
Telah hampir 30 tahun berlalu ketika seorang intelektual terkemuka, Noam Chomsky menulis tentang strategi manipulasi yang digunakan oleh media. Sebagai bahan pelajaran bagi kita semua termasuk saya, berikut ini adalah beberapa cara yang digunakan media untuk memanipulasi opini masyarakat.
Menciptakan pengalihan
Pengalihan isu, begitu masyarakat sering menyebutnya. Orang tak akan bisa menemukan yang mana permata di antara tumpukan kerikil. Oleh karena itu, diperlukan kecermatan bagi masyarakat dalam memilah informasi atau berita mana yang penting untuk diikuti.
Membersar-besarkan suatu masalah
Dunia internasional lantas menyajikan informasi tersebut sebagai sebuah penemuan ilmiah dan mengklaim bahwa 80% orang harus mengubah zodiak mereka. Artikel tersebut menyebar begitu cepat sehingga NASA terpaksa harus mempublikasikan sebuah klasrifikasi. Begitulah media, ketika sebuah informasi diberitakan atau disebarkan secara masif tanpa menimbang urgensi informasi tersebut terlebih dahulu maka perhatian masyarakat akan tertuju pada informasi tersebut.
Strategi "Bertahap"
Sebuah produk akan melekat dan terngiang dalam otak masyarakat ketika pemberitaannya dilakukan secara berulang-ulang (bertahap). Contoh yang paling sering ditemukan adalah bagaimana media mengubah opini masyarakat dan mempopulerkan kebiasaan merokok di pertengahan abad ke-20.
Bersikap Sangat Baik
Banyak ditemukan di Televisi iklan rokok yang mengaitkan rokok tersebut dengan orang yang memiliki kreativitas tinggi atau seni yang tinggi, atau jika ingin jadi laki, minumlah minuman tertentu. Begitupun ketika media memperkenalkan tokoh-tokoh. Komunikasi semacam itu membuat orang kurang kritis namun dapat membawa kepopuleran secara instan.
Semakin banyak emosi terlibat, semakin anda kurang berpikir
Emosi memblokir bagian rasional dari pikiran seseorang. hal ini sering mengarahkan seseorang pada distorsi realitas. Semakin banyak sisi emosional dalam sebuah berita atau informasi maka akan semakin mudah menggiring opini masyarakat.
Mendorong orang-orang untuk menyukai produk-produk yang tidak berkualitas
Media menggunakan cara ini bukan hanya untuk tujuan rekreasi tetapi juga untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah yang benar-benar serius.
Membuat orang-orang merasa bersalah
Pada tahun 2014, foto seorang anak lelaki yang terbaring di kuburan orang tuanya menjadi viral. Foto itu disajikan sebagai foto dari zona perang. Padahal foto itu adalah bagian dari proyek yang didedikasikan untuk mencintai kerabat. Bahkan, Fotografer gambar itu sendiri terkejut oleh bagaimana media menggunakan gambarnya.
Berlagak mengetahui lebih banyak tentang diri orang-orang daripada yang mereka ketahui tentang diri mereka sendiri
Informasi yang diterima dengan cara menjijikkan itu digunakan untuk menulis artikel eksklusif yang mendapatkan banyak pembaca. Seringkali media berlagak lebih mengetahui kehidupan seseorang daripada orang tersebut. Media seringkali membuat masyarakat dengan gampang menghakimi kehidupan orang lain.
Oleh karena itu jadilah pembaca yang cermat dan teliti dalam menelaah informasi atau berita yang kita terima.
Semoga Bermanfaat, Salam.
Referensi: Brightside.me