Sebuah produk akan melekat dan terngiang dalam otak masyarakat ketika pemberitaannya dilakukan secara berulang-ulang (bertahap). Contoh yang paling sering ditemukan adalah bagaimana media mengubah opini masyarakat dan mempopulerkan kebiasaan merokok di pertengahan abad ke-20.
Bersikap Sangat Baik
Banyak ditemukan di Televisi iklan rokok yang mengaitkan rokok tersebut dengan orang yang memiliki kreativitas tinggi atau seni yang tinggi, atau jika ingin jadi laki, minumlah minuman tertentu. Begitupun ketika media memperkenalkan tokoh-tokoh. Komunikasi semacam itu membuat orang kurang kritis namun dapat membawa kepopuleran secara instan.
Semakin banyak emosi terlibat, semakin anda kurang berpikir
Emosi memblokir bagian rasional dari pikiran seseorang. hal ini sering mengarahkan seseorang pada distorsi realitas. Semakin banyak sisi emosional dalam sebuah berita atau informasi maka akan semakin mudah menggiring opini masyarakat.
Mendorong orang-orang untuk menyukai produk-produk yang tidak berkualitas
Media menggunakan cara ini bukan hanya untuk tujuan rekreasi tetapi juga untuk mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah yang benar-benar serius.
Membuat orang-orang merasa bersalah