Sistem pendidikan harusnya menempatkan pengajar dan murid sebagai hubungan antara subjek dengan subjek. Dalam hal ini, keduanya harus menjadi subjek sedangkan yang menjadi objek yang dikaji oleh kedua subjek tersebut adalah realitas dan permasalahan-permasalahan yang ada di masyarakat.Â
Dengan model pendidikan seperti ini maka hasil yang nantinya dapat diperoleh adalah murid akan menyadari eksistensinya di masyarakat sebagai seorang subyek yang penting.Â
Jika seorang murid telah menyadari eksistensinya tersebut maka kemudian akan muncul sikap kritis dalam benak para murid tersebut ketika menghadapi permasalahan yang mereka dapati di sekitar lingkungannya. Sikap kritis ini kemudian akan mengarahkan murid kepada perenungan dan perefleksian akan permasalahan tersebut.Â
Dan pada akhirnya, setelah melakukan refleksi tersebut maka murid akan merumuskan sebuah tindakan nyata guna menyelesaikan masalah yang mereka temukan di sekitar lingkungannya itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H