Mohon tunggu...
asri bintoro asri bintoro
asri bintoro asri bintoro Mohon Tunggu... -

saya lahir di grabag kutoarjo purworejo

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilar-Pilar Bangsa Negara Pancasila

7 Oktober 2012   13:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:07 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Satu    : Pak Prof.Soediman Kartohadiprodjo .
Dahulunya    Dekan Fakltas Hukum,Sospol UI . Univ.Parahyangan Bdg. dan           Universitas Pajajaran Bandung .

"Bukunya yang berjudul KUMPULAN KARANGAN Pen.PT.Pembanguan 1963 berisi  pembenaran tentang Pancasila dan sepak terjang penggalinya. sekalipun beliau yang menerima anjuran penggalinya harus berpikir secara Pancasila , karena kebisaandan kebiasaan beliau  justru menganalisa Pancasila dengan pisau bedah hollanshce denken dan hollandsce weten , karena dari situlah kepintarannya didapat .Beliau bukan ahli dalam bidang budaya atau budaya Jawa .Pembahasan menurut jalur hukum yang menjadi keahliannya .

Kedua   : Pak .Dr.Ruslan Abdulgani .
Bapak Dr.Ruslan Abdul Gani mendapat tugas dari ORLA untuk menjelaskan Pancasila , terkenal sebagai jubir usman Usdek (Juru Bicara Manipol USDEK ) yang wajib memasyarakatkan Manipol Usdek kepada rakyat , melalui indoktrinasi , indoktrinasi .Beliau terima tugas itu bukan karena keahlian dalam budayanya , tetapi karena jabatan menteri  yang harus djalankan .
Untuk kedua kalinya Pak Dr. Ruslan Abgul Gani bertugas sebagai Menteri Penerangan ORBA untuk lebih menjabarkan dan memasyarakatkan Pancasila kepada seluruh rakyat Indonesia melalui penataran penataran dan memimpin para manggala manggala manggala . Tidak jelas apakah Pak Ruslan Abdul Gani bekerja sama dalang dalang dan guru nelmu yang merupakan gudang pengetehuan budaya , atau tidak , karena antara budaya dan modernisme terletak garis pemisah yang belum terjembatani .Dari mana beliau menguraikan budaya  Dasar dasar beliau  untuk menguraikan budaya tak jelaas atau hanya mengarang sesuai dengan pendapat sendiri dan diterima oleh pemberi perintah . Justru Pak Hartolah yang punya dasar dasar budaya , karena beliau mempunyai ASPRI yang mempunyai kepandaian bukan dalam hal ilmiah modern, tetapi ilmiah kuno .

Ketiga  : Pak Doktor Driyarkoro S.J .

Pak DR,Driyarkoro S.J ,Guru Besar Filsafat UGM Jogyakarta .Sebagai filosuf           beliau tentu saja sangat berhati hati ucapannya .Melawan ? Tentu tidak mungkin             melawan kekuasaan yang sedang berjalan dan rakyat mayoritas yang mendukungnya ,           menerima tentu           harus ada bukti buktinya ,
Berkata Prof.DR.Driyarkoro S.J pada satu seminar "para sarjana           yang bersangkutan .menegakkan pendapat (benarnya Pancasila )tersebut
denan bukti bukti yang berdasarkan ilmiah .Dan betullah (kataPak SK ) "tak ada             satu  suara yang menolak Pancasila .Semua aliran ,tidak pandang golongan agama             atau pelompokan lain ,yah, seluruh Bangsa           Indonesia nampaknya menerima Pancasila ini .

Keempat : Pak Haryoto

Sekretaris Jendral Menteri Penerangan  dalam Pembukaan Semnar Pancasila I di           Jogyakarta menyatakaan " Pncasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tidak            perlu diperdebatkan lagi.

Kadang kadang sulit menebak maksud Pak Haryoto seperti ini .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun