Satu   : Pak Prof.Soediman Kartohadiprodjo .
Dahulunya   Dekan Fakltas Hukum,Sospol UI . Univ.Parahyangan Bdg. dan          Universitas Pajajaran Bandung .
"Bukunya yang berjudul KUMPULAN KARANGAN Pen.PT.Pembanguan 1963 berisi pembenaran tentang Pancasila dan sepak terjang penggalinya. sekalipun beliau yang menerima anjuran penggalinya harus berpikir secara Pancasila , karena kebisaandan kebiasaan beliau justru menganalisa Pancasila dengan pisau bedah hollanshce denken dan hollandsce weten , karena dari situlah kepintarannya didapat .Beliau bukan ahli dalam bidang budaya atau budaya Jawa .Pembahasan menurut jalur hukum yang menjadi keahliannya .
Kedua  : Pak .Dr.Ruslan Abdulgani .
Bapak Dr.Ruslan Abdul Gani mendapat tugas dari ORLA untuk menjelaskan Pancasila , terkenal sebagai jubir usman Usdek (Juru Bicara Manipol USDEK ) yang wajib memasyarakatkan Manipol Usdek kepada rakyat , melalui indoktrinasi , indoktrinasi .Beliau terima tugas itu bukan karena keahlian dalam budayanya , tetapi karena jabatan menteri yang harus djalankan .
Untuk kedua kalinya Pak Dr. Ruslan Abgul Gani bertugas sebagai Menteri Penerangan ORBA untuk lebih menjabarkan dan memasyarakatkan Pancasila kepada seluruh rakyat Indonesia melalui penataran penataran dan memimpin para manggala manggala manggala . Tidak jelas apakah Pak Ruslan Abdul Gani bekerja sama dalang dalang dan guru nelmu yang merupakan gudang pengetehuan budaya , atau tidak , karena antara budaya dan modernisme terletak garis pemisah yang belum terjembatani .Dari mana beliau menguraikan budaya Dasar dasar beliau untuk menguraikan budaya tak jelaas atau hanya mengarang sesuai dengan pendapat sendiri dan diterima oleh pemberi perintah . Justru Pak Hartolah yang punya dasar dasar budaya , karena beliau mempunyai ASPRI yang mempunyai kepandaian bukan dalam hal ilmiah modern, tetapi ilmiah kuno .
Ketiga : Pak Doktor Driyarkoro S.J .
Pak DR,Driyarkoro S.J ,Guru Besar Filsafat UGM Jogyakarta .Sebagai filosuf          beliau tentu saja sangat berhati hati ucapannya .Melawan ? Tentu tidak mungkin            melawan kekuasaan yang sedang berjalan dan rakyat mayoritas yang mendukungnya ,          menerima tentu          harus ada bukti buktinya ,
Berkata Prof.DR.Driyarkoro S.J pada satu seminar "para sarjana          yang bersangkutan .menegakkan pendapat (benarnya Pancasila )tersebut
denan bukti bukti yang berdasarkan ilmiah .Dan betullah (kataPak SK ) "tak ada            satu suara yang menolak Pancasila .Semua aliran ,tidak pandang golongan agama            atau pelompokan lain ,yah, seluruh Bangsa          Indonesia nampaknya menerima Pancasila ini .
Keempat : Pak Haryoto
Sekretaris Jendral Menteri Penerangan dalam Pembukaan Semnar Pancasila I di          Jogyakarta menyatakaan " Pncasila sebagai dasar negara Republik Indonesia tidak           perlu diperdebatkan lagi.
Kadang kadang sulit menebak maksud Pak Haryoto seperti ini .