Antara kubu kubu yang betah berada di kolam budaya Belanda dan kelompok ikan yang meloncat dari kolam Ini kelak akan selalu menjadi kubu kubu yang selalu berhadap hadapan . saling menyerang saling menjegal , sampai mati , patah tumbuh hilang berganti .Devide et empera NEKOLIM merubah dengan versi versi lain sesuai dengan sikonnya .
Dengan sAngat minimnya pengetahuan budaya kuno , Kelak akan terbukti, hal ini sangat menghambat dan merugikan perjuangan beliau ketika ingin menyampaikan penjelasan penjelasan tentang apa yang beliau maksud tentang budaya kuno , "kepribadian sendiri" tersebut , bahkan kadang kadang  , ada kemungkinan antara penerima dan pemberi menjadi kurang klop .
Kalau kita cermati seruan Bung Karno kepada bangsanya  untuk kembali kepada "kepribadian sendiri ,bukan dimulai dari " kembali kekepribadian sendiri" seperti dalam Manipol USDEK tahun 1957 , tetapi justru paling tidak dikemukakan dari sejak awal pembentukan negara R.I ,bahkan sejak sebelum Lahirnya Pancasila .
Untuk menghayati Pancasila ,tentu saja kita tak boleh terpacak pada figur bidang yang melahirkan yaitu sosok Soekarno .Bahwa kita menghargai sosok yang membidani Lahirnya Pancasila adalah suatu keharusan ,tetapi hindarilah asumsi bahwa Pancasila adalah sebagai Soekarnoisme . Ini berbahaya bagi Pancasia itu sendiri ,bukankah sudah terbukti dan menjadi padatan bila ada pemimpin yang tersingkir akan tersingkir pula dengan ajaran ajarannya , karya karynya ( apakah yang baik baik apalagi yang dianggap buruk) yang menjadi kebanggaan dan andalannya .
Pancasila juga bukan barang mati , sebagai halnya jimat , rajah atau wiridan yang perlu disakralkan karena memberi kekuatan .
Pancasila adalah nama kumpulan kumpulan kebijaksanaan kebijaksanaan kuno yang berasal dari nenek moyang leluhur masyarakat kita yang pluralis .Kumpulan itu diberi wadah dalam lima kelompok Pancasila .Panca = Lima Sila = Tempat , dasar . Pancasila bukanlah datang dari dunia mistik dan klenik yang irrasional tetapikumpulan kata mutiara yang mengandung rasoinalisme , yang dapat disejajarkan dengan ilmu westernisasi .
Justru sekalipun belum dipahami benar benar telah dijadikan pembadingan untuk mengantisipasi ilmu westerinasi yang menguasai bangsa kita .
Memang bukan mudah untuk memahami Pancasila ,
pertama Lahirnya Pancasila ,Bung karno hanya mengaku membidani , atau menggali warisan leluhur yang sudah lama terpendam . Itupun sudah merupakan langkah pertama kearah dan suatu pertanda adanya kehendak untuk kembali ke Kepribadian Indonesia .
kedua Apa yang terpendam belum diketahui dengan jelas , selain hanya keyakinan bahwa itu adalah baik dan cocok bagi bangsa kita .Beliau yakin itulah kebribadian sendiri yang pling cocok dengan bangsa kita . Pancasila ini sekian lamanya terpendam bisu dalam dan oleh penjajahan asing .
ketiga Ada keyakinan bahwa apa yang kita gali adalah dapat mengantisipasi kekuasaan barat yang menjajah kita .