Dear Raib
Maaf ya Raib, aku tahu kamu kecewa padaku. Aku pergi sebelum menjawab pertanyaanmu. Aku juga nyaman bila bersamamu. Tapi aku sadar orangtuaku akan pindah, jadi hari itu aku tidak bisa berkata apa-apa. Sebenarnya rasaku padamu juga sama.
Raib, kamu percaya nggak dengan takdir. Aku yakin kalau memang kita jodoh, kita pasti akan dipertemukan lagi pada masa dan waktu yang tepat. Jadi, mari kita kejar impian kita dulu. Aku ingat, kamu pernah bilang suatu hari nanti kamu ingin jadi orang yang sukses. Akupun begitu Ib. Aku berharap suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi, dan aku harap, hari itu aku sudah bisa jadi wanita yang hebat. Karena aku percaya bahwa dibalik lelaki yang sukses ada wanita hebat. Jika memang aku adalah tulang rusukmu yang hilang, kemanapun aku pergi, aku pasti akan kembali.
Syifa
Aku tak bisa mengucapkan apapun. Besar keyakinanku suatu saat nanti, aku pasti bertemu dengannya lagi, seperti yang ia katakan dimasa dan pada waktu yang tepat. Segala yang baik benar-benar terjadi pada padaku sekarang. Dan aku tak ingin mengganti namaku, sebab aku percaya bahwa nasibku tak seraib namaku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H