Mohon tunggu...
Asri Abbas
Asri Abbas Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa Pascasarjana IAIN Palopo

Menulis dan Traveling

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ada Apa dengan Raib?

6 Desember 2024   08:36 Diperbarui: 6 Desember 2024   08:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Oh Tuhan, kenapa namaku harus Raib, kenapa namaku bukan Udin atau Ajul atau Joni atau apalah itu asal bukan Raib" gumamku dalam hati. Tiba- tiba seseorang memegang pundakku. Aku berbalik dan tiba-tiba di sampingku ada seseorang memakai pakaian serba putih, ya dia imam mesjid kami, pak Khalik namanya. Setelah kuperhatikan dengan seksama, ternyata semua yang ada pada dirinya berwarna putih. Kopiahnya, rambutnya, jenggotnya, sampai sandal yang dipakainya juga berwarna putih. Aku mulai berpikir bahwa warna putih merupakan warna favorit pak Khalik.

"Kenapa belum pulang Raib?" tanya pak Khalik.

"Aduh pak, sandal saya hilang " jawabku lunglai

"Ib, ib, malang benar nasibmu Raib. Tapi kalau kamu ikhlas, insyaAllah pasti akan digantikan dengan yang lebih baik" kata pak Khalik bijak

"Iya saya juga percaya pak, bahwa sandal saya akan digantikan tapi sayangnya bukan dengan yang lebih baik pak tapi justru jadi jelek begini" kataku sambil memperlihatkan sendal yang reyot itu.

"Jangan-jangan karena nama saya Raib, nasib saya juga raib ya pak. Nama adalah doa kan pak. Kalau begitu saya ganti nama saja ya pak" timpalku

"Hush, jangan ngomong begitu Raib. Memang benar bahwa nama adalah doa tapi belum tentu nasib kamu juga ikutan raib" kata pak Khalik meyakinkan

"Habis pak, nasib saya selalu apes" kataku lagi

"Raib, jangan jadi orang yang suka berkeluh kesah. Yakinlah bahwa apa yang terjadi pada dirimu sekarang itu pasti ada hikmanya. Bersabarlah, karena Allah lebih menyukai orang-orang yang sabar. Yakinlah nak, bahwa segala yang baik akan datang padamu segera".  Kata pak Khalik

"Aamiin....saya harap sesuatu yang baik akan segera tiba dihidup saya pak" kataku penuh harap.

"Nah begitu dong. Anak muda itu harus selalu semangat dan berpikir positif. Jangan sia-siakan masa mudamu. Ingatlah masa muda adalah masa terbaik dalam hidup manusia" kata pak Khalik sambil berlalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun