KESIMPULAN
Kroto, yang merupakan telur semut rangrang, memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai obat tradisional dalam membantu menurunkan kadar gula darah. Hal ini didasarkan pada kandungan nutrisi kroto, seperti protein, asam amino, dan senyawa bioaktif tertentu, yang diduga mampu mendukung pengaturan metabolisme glukosa dalam tubuh. Beberapa senyawa tersebut diperkirakan dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga membantu mengontrol kadar gula darah. Namun, mekanisme pasti mengenai bagaimana kroto bekerja dalam menurunkan gula darah masih memerlukan penelitian yang lebih mendalam dan terfokus.
Selain potensi manfaatnya, aspek keamanan konsumsi kroto juga perlu diperhatikan. Kroto umumnya dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, tetapi risiko seperti alergi atau interaksi dengan obat tertentu tetap harus diwaspadai. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan sebelum menjadikan kroto sebagai bagian dari terapi. Meskipun kroto berpotensi sebagai alternatif atau pelengkap pengelolaan diabetes, penggunaannya tidak dapat menggantikan pengobatan medis yang sudah terbukti efektif. Studi ilmiah lebih lanjut, khususnya penelitian klinis pada manusia, sangat diperlukan untuk mengonfirmasi efektivitas dan keamanannya. Dengan demikian, kroto bisa menjadi salah satu bahan alami yang menjanjikan dalam mendukung pengelolaan kadar gula darah, namun tetap harus digunakan dengan bijak dan didasarkan pada bukti ilmiah.
REFERENSI
Angkasa s. (2015). revolusi produksi kroto. jakarta: PT. Niaga Swadaya
Ar Rahman, R. (2015). Pemanfaatan Nutrisi Cair Terhadap Kualitas dan Waktu Panen Kroto Semut Rangrang (Oecophylla smaragdina). Jakarta: Media kita.
Hermawan, D. (2019). Meraup Rupiah dari Budi Daya Kroto. Laksana. Jakarta: Zahir Publishing
Jamal, A., Hasan, E., & Sitanggang, M. (2015). Budi Daya Kroto Sistem Stoples. AgroMedia.
Paimin, F.B dan F.R. Paimin 2001. Budidaya Semut Rangrang Penghasil Kroto. Jakarta: Penebar swadaya.
Prasetyo, B., & Pratomo, H. (2018). PELATIHAN BUDIDAYA KROTO SEBAGAI PAKAN BURUNG KICAUAN PADA MASYARAKAT KAMPUNG NAGROG DESA TEGAL, BOGOR. Jurnal Ilmu Biologi. 9 (2).