Mohon tunggu...
Elia Kristanto
Elia Kristanto Mohon Tunggu... -

seorang yg yakin adanya kesadaran sejarah baru akan membawa pembaruan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hidup Baru Di Tahun 2014 Harus Tanpa Golkar

21 Desember 2013   18:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:39 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tidak ada yang lebih menyakitkan hati rakyat melihat kelakuan para koruptor yang asyik masyuk kawin lagi, menumpuk harta, berpelesiran dengan mempermainkan anggaran negara. Menjadikan kekuasaan sebagai kata kunci yang harus diperjuangkan untuk tetap dapat hidup hedonis dan narsis. Seperti dewa dewa yang tak tersentuh hukum mereka menertawakan hukum yang dikira akan selalu bisa dimandulkan.

Indonesia, ibarat pengantin, siap memasuki hidup baru.

Jika tidak ingin hancur, maka mari menempuh Hidup Baru Di Tahun 2014 tanpa harus ada Golkar. Jangan izinkan tamu yang datang menyimpan ambisi serupa politisi Golkar yang penjilat, tukang cari muka. Jangan lagi ada hukum yang menghambat rencana hidup baru seperti ketika hukum masih penuh dalam kendali Golkar.

Ingat ini Golkar, bukan Partai Golkar, dan partai partai lain. Hentikan adopsi gaya pemerintahan Golkar ORBA, yang terlihat jelas selama 10 tahun terakhir ini. Berkuasa secara "represif" tanpa melakukan apa apa kecuali  siap menghancurkan siapapun yang dianggap rival dengan black campaign, character assasination, memanipulasi ayat ayat agama, memandulkan penegakan hukum di Indonesia, dan binal memanipulasi kekuasaan.

Hanya orang bodoh saja yang memilih untuk hancur, atau berpendirian karena dia hancur maka orang lain pun harus hancur. Pokoknya, kalau pun harus hancur ya hancur sama sama. Itu bodoh.

Calon pengantin itu bernama Indonesia. Siapakah pemimpin yang berhak diterima lamarannya. Rakyat yang menentukan. Dan rakyat tidak lagi mengizinkan virus Golkar merusak pesta hidup baru tahun depan. (Golkar tidak di undang)

KPK menjadi penghulunya.

Selamat menempuh hidup baru Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun