Mohon tunggu...
Moh. Ashari Mardjoeki
Moh. Ashari Mardjoeki Mohon Tunggu... Freelancer - Senang baca dan tulis

Memelajari tentang berketuhanan yang nyata. Berfikir pada ruang hakiki dan realitas kehidupan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres 2019 Akhiri Perjuangan Sisa ORBA Merebut NKRI

16 November 2018   13:53 Diperbarui: 16 November 2018   15:44 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1.    Hanya kehebatan Pak Harto yang berhasil menjatuhkan kehebatan Bung Karno.  Yang lain tidak ada yang sanggup.Walaupun Amerika dan Belanda, Darul Islam, PKI dan kelompok lain mungkin para alumni PRRI juga sudah dan masih terus berusaha keras menjatuhkannya.

2.    Pak Harto membubarkan MPRS. Lalu mencengkeram dan menguasai MPR RI lembaga tertinggi dalam Negara yang harus berperan sesuai arahannya.

3.    Pak Harto dengan ORBA, berhasil menempatkan diri sebagai sosok pribadi yang ditakuti Negara dengan semua lembaganya yang ada. Termasuk ditakuti oleh setiap lembaga dalam Angkatan bersenjata dan Kepolisian.  Pak Harto "ditakuti" semua panglima.

4.    Pak Harto bisa berkuasa 32 tahun secara "sah" seperti tanpa salah dan dosa karena UUD'45 bisa ditafsirkan sekehendak hatinya.   Meski UUD'45 membatasi masa jabatan presiden hanya 5 tahun, tetapi tidak melarang seseorang berkuasa setiap lima tahun terus berkesinambungan seumur hidup.

5.    Pak Harto jelas tidak faham Pancasila. Maka Ketuhanan Yang Maha Esa ditafsirkan sesuai kepercayaan yang mungkin dianut Pak Harto.

Pak Harto tidak peduli dengan perikemanusiaan yang adil dan beradab.  Orang-orang PKI dan  yang  dituduh PKI, para pendukung Bung Karno ditumpas habis-habisan sampai tak berkutik.

Pak Harto. Tidak faham Persatuan Indonesia, maka SARA mulai sering digunakan untuk sekrining secara ketat karena dipastikan ada bahaya laten yang mengancam kedudukan---nyawa, Pak Harto.

Tidak faham kerakyatan yang dipimpin hikmah kebijaksanaan permusyawatan dalam perwakilan. Maka suara Golkar yang mengusung pesan Pak Harto dipaksakan menjadi suara rakyat.

Tidak faham Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat. Maka negara menjadi salah urus dan semua kebijakan pemerintah  menjadi kebijakan yang salah kaprah. Yaitu kebijakan yang salah dianggap lumrah-lumrah saja. Tidak perlu dipersoalkan.

Kcerdasan Pak Harto  tidak mampu memahami Pancasila

Pak Harto bisa menjatuhkan Bung Karno; tetapi tidak mampu memahami Pancasila yang dilahirkan lidah dan bibirnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun